4 Tips Hindari Kekerasan Seksual Berkedok Penelitian yang Sempat Viral

By Salsabila Putri Pertiwi, Selasa, 4 Agustus 2020 | 18:20 WIB
Kenali kekerasan fisik dalam pacaran ()

Tips dari SAFEnet

SAFEnet, organisasi yang fokus pada isu keamanan dan kebebasan berekspresi, memperingatkan bahaya kekerasan berbasis gender online (KBGO) dengan modus berkedok penelitian.

"Akhir-akhir ini marak sebuah modus operandi yang berupaya mengumpulkan data pribadi calon korban dengan mengatasnamakan diri sebagai mahasiswa yang melakukan penelitian," tulis SAFEnet melalui utas di Twitter pada Kamis (30/7/2020).

Selanjutnya, "Pengumpulan data pribadi seseorang dalam format digital (teks, foto, video, audio) secara tidak bertanggung jawab dapat berujung pada kekerasan online ataupun kekerasan berbasis gender online."

Untuk itu, SAFEnet membagikan sejumlah tips agar kita enggak menjadi korban kekerasan seksual atau kekerasan berbasis gender dengan kedok penelitian tersebut.

Baca Juga: Viral Kasus Gilang 'Kain Jarik' di Media Sosial, Apa Itu Fetish?

Verifikasi Identitas Peneliti

Identitas dirahasiakan

Setiap orang kini bisa mengaku-ngaku atau mengklaim dirinya sebagai siapa saja, karena itu lakukan verifikasi terhadap identitas peneliti.

Kita bisa meminta bukti identitas mereka sebagai peneliti. Beberapa yang harus dipastikan adalah asal institusi, hingga surat izin penelitian dengan kop resmi institusi.

Perhatikan juga tanda tangan dan stempel dari institusi yang disebutkan oleh pelaku. 

Jika mengaku sebagai mahasiswa, kita bisa mengecek ulang informasi tersebut melalui laman forlap.ristekdikti.go.id/mahasiswa.

Agar lebih aman, minta juga KTP dan identitas lain seperti KTM orang yang mengaku dirinya sedang melakukan penelitian tersebut.

Sebab bukan enggak mungkin, pelaku adalah faker yang menggunakan identitas orang lain. 

Meminta identitas lebih dari satu membantu kita memastikan identitas seseorang. 

Tanyakan Tujuan Penelitian

Kita juga mesti memverifikasi tujuan penelitian dan rumusan permasalahannya.

Bila penelitian disebut sebagai tugas kuliah, minta nama dan kontak resmi seperti e-mail universitas dan dosen pengampu mata kuliah kepada orang yang menghubungi kita tersebut.

Bekal data itu bisa kita gunakan untuk melakukan verifikasi ulang mengenai kebenaran penelitian atau tugas kuliah tersebut.