Kondisi ini pun diakui oleh satu keluarga Polahi yang tinggal di hutan Humohulo.
Berdasarkan info di artikel Kompas.com tahun 2013, kepala suku pada waktu itu, Baba Manio, meninggal dunia.
Baba Manio memiliki dua istri, yaitu Mama Tanio dan Hasimah. Anak baba Manio dan Mama Tanio adalah Babuta dan Laiya.
Baca Juga: Manfaat Buah Delima Buat Kecantikan. Bantu Atasi Kulit Kering!
Babuta yang kini mewarisi kepemimpinan Baba Manio menikahi adiknya sendiri, anak dari perkawinan Baba Manio dengan istri keduanya, Hasimah.
Fakta lainnya, Hasimah ternyata merupakan saudara dari Baba Manio.
"Kalau mau kawin, Baba Manio membawa mereka ke sungai. Disiram dengan air sungai lalu dibacakan mantra. Sudah, cuma itu syaratnya," ujar Mama Tanio seperti dikutip dari Kompas.com.
Yup! bagi suku Polahi, pernikahan sedarah jadi salah satu cara untuk mempertahankan keturunan Polahi.
Baca Juga: Resep Cloud Bread, Roti Warna-warni yang Lagi Viral di TikTok!
Fakta lain yang engagk kalah mencengangkan, "Yang mengherankan, tidak ada dari turunan mereka yang cacat sebagaimana akibat dari perkawinan satu darah pada umumnya," ujar Ebbi Vebri Adrian, seorang juru foto travel yang ikut menyambangi suku Polahi, dikutip dari artikel Kompas.com pada tahun 2013.
Meskipun begitu, belum ada penelitian lebih lanjut tentang akibat dari tradisi inses atau perkawinan sedarah pada suku Polahi.
(*)