CewekBanget.ID - Media sosial Twitter dihebohkan dengan thread yang menyeret nama YouTuber Turah.
Pada Kamis, (6/8) muncul thread Twitter dari akun @sandi_sa119 yang mengungkapkan kalau YouTuber bernama Turah melakukan pelecehan.
Bahkan akun Twitter tersebut juga melampirkan audio percakapan dirinya dengan korban pelecehan YouTuber Turah.
Baca Juga: Kelamaan Karantina di Rumah? Gini Deh Cara Biar Bikin Kita Tenang
Utasan berisi pengakuan itu lantas ramai diperbincangkan publik.
Hingga akhirnya, utasan itu ditanggapi oleh Jehian Penangian Sijabat selaku manajer Turah melalui akun Twitter-nya.1. Sebut Turah tidak menyangkal
Jehian Penangian Sijabat mengatakan, Turah Parthayana tidak menyangkal dirinya telah melakukan pelecehan seksual.
"Pada November 2019, Turah Parthayana tidak menyangkal pengakuan pelecehan seksual yang dilakukan olehnya," ujar Jehian seperti dikutip Kompas.com melalui akun Twitter-nya.
Jehian kemudian mengunggah sebuah foto yang menampilkan surat yang dibuat beberapa hari setelah kejadian.
Surat tersebut berisi pengakuan pelecehan yang melibatkan Turah, yang selanjutnya disebut TP dan JA (korban).
Surat itu menyatakan TP telah melakukan pelecehan terhadap JA.
2. Jehian ceritakan kronologi
Dalam unggahannya, Jehian kemudian menceritakan kronologi peristiwa pelecehan yang dilakukan oleh Turah.
Pada 23 November, TP bersama JA, dan seorang teman mereka berinisial D melakukan kegiatan menonton film horror bersama di asrama mereka.
JA mengaku telah mengalami pelecehan seksual oleh TP pada saat menonton.
Saat itu, D sudah tertidur karena peristiwa itu terjadi tengah malam menjelang subuh.
Menurut pengakuan JA, TP melakukan tiga sentuhan seksual tanpa persetujuan JA.
Keesokan harinya, JA mengadukan kejadian itu kepada kekasihnya yang langsung menghubungi TP.
TP pun sempat berkelahi dengan kekasih JA hingga masalah ini ditengahi oleh Perhimpunan Mahasiswa Rusia (pemira) Tomsk Rusia.
Jehian juga mengungkapkan penyesalannya terhadap korban atas kejadian ini serta mengetahui kasus yang menimpa artisnya baru-baru ini.
Baca Juga: 4 Drama Korea Favorit Sepanjang Masa yang Harus Banget Ditonton!
3. Turah dua kali bertemu dengan korban
Jehian mengatakan, Turah Parthayana telah dua kali mengadakan pertemuan dengan JA, yang menjadi korban pelecehan.
Untuk informasi, Turah dan JA adalah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Rusia.
Kata Jehian, pada pertemuan pertama dihadiri ketua Perhimpunan Mahasiswa Rusia (Pemira) Tomsk Rusia, Gokma Sahat Tua Sinaga yang menjadi mediator antara Turah dan JA.
Saat itu, Turah Parthayana telah meminta maaf kepada korban dan menerima beberapa sanksi.
"Pada pertemuan 1, TP TIDAK menyangkal/membantah sama sekali pengakuan JA, dan bersedia untuk menerima sanksi.
Menurut Gokma dan TP, permohonan maaf dan penyesalan juga terjadi pada pertemuan 1," ujar Jehian.
Sanksi tersebut antara lain, Turah dikeluarkan dari struktur kepanitiaan yang sedang ia jalani, serta mengundurkan diri dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI ) di Kota Tomsk.
Turah Parthayana juga diminta berpindah kamar dan dilarang kontak dengan JA.
Selain itu, Turah juga memutuskan untuk sekaligus pindah dari asrama dan tinggal di apartemen.
Terakhir, dikeluarkannya surat pernyataan tentang pelecehan yang dilakukan Turah dan ditandatangani Gokma.
Surat pernyataan itu akhirnya tersebar ke mahasiswa Indonesia di Rusia.
Kemudian, JA meminta Turah Parthayana untuk melakukan klarifikasi kembali dalam pertemuan mahasiswa Indonesia.
Dalam pertemuan kedua itu, Gokma menceritakan kronologi peristiwa pelecehan itu di hadapan Turah Parthayana dan mahasiswa Indonesia lainnya.
4. Jehian sebut Turah sempat ingin keluar dari manajemen
Jehian Penangian Sijabat menyebut Turah Parthayana sempat ingin keluar dari manajemen pada akhir tahun 2019.
Saat itu, Jehian belum mengetahui peristiwa pelecehan yang dilakukan Turah terhadap temannya, JA yang terjadi pada November 2019.
Setelah kasus itu terungkap, Jehian menilai keputusan Turah Parthayana untuk keluar adalah bentuk kesiapan Turah menerima hukuman atas kesalahan yang dilakukannya.
Bahkan, Turah Parthayana berhenti menjadi YouTuber.
"Turah pernah mention keluar dari management pada Desember 2019, pada saat itu saya pikir candaan.
Ternyata merupakan sikap Turah siap menerima sanksi berhenti sebagai Youtuber," tulis Jehian.
Baca Juga: 5 Gerakan Olahraga Paling Pas Buat Si Malas. Enggak Banyak Gerak!
Jehian memang tidak membenarkan tindakan asusila yang dilakukan Turah Parthayana.Namun, Jehian yakin Turah Parthayana bisa memperbaiki dirinya setelah menerima hukuman atas perbuatannya itu.
"Aku sangat membenci pelecehan seksual, dan tidak membenarkan apapun perbuatan pelecehan kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun," ujar Jehian.
"Tapi, Turah bukan seseorang yang lari dari kesalahannya.
Di sisi lain, aku yakin dan percaya bahwa manusia bisa bangkit dan memperbaiki diri menjadi lebih baik, karena itulah fungsi dari sanksi dan hukuman yang diberikan atas sebuah kesalahan," tambahnya.
Setelah kepindahan dari asrama, Turah Parthayana memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan mahasiswa Indonesia di Tomsk sebagai tanda penyesalan dan mengasingkan diri.
Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com telah coba menghubungi manajer Turah Parthayana, Jehian Penangian Sijabat, tetapi belum ada jawaban.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Turah Parthayana Disebut Lakukan Pelecehan Seksual, Ini 4 Tanggapan Manajernya."
(*)