CewekBanget.ID - Beruntungnya kita yang masih mampu untuk beli kuota internet buat daring selama pandemi Covid-19 ini, girls.
Karena ternyata, di luar sana banyak teman-teman kita yang enggak bisa beli kuota internet karena memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah sulit.
Seperti bocah bernama Jonathan (13) di Kampung Geding, Kelurahan Talang ini, girls.
Baca Juga: 6 Gaya Modis Pakai Outfit Plaid Ala Sohwa Halilintar, Adik Atta Halilintar!
Dia ternyata harus rela jualan pempek demi bisa punya uang untuk beli kuota internet!
Tentunya bukan untuk main media sosial, tapi kuota internet untuk dia melakukan pembelajaran online atau daring karena sekolah masih belum buka efek pandemi Covid-19.
Dilansir dari laman Komps.com, Jonathan masih kelas VII SMP 42 Bandar Lampung dan ibunya bekerja sebagai pengasuh bayi serta buruh cuci.
Sedangkan sang ayah kini pengangguran setelah toko mebel tempatnya bekerja gulung tikar dihajar pandemi.
Jonathan masuk ke rumah dan mengambil kursi lalu duduk di teras.
Selembar kertas folio bergaris dengan papan disandarkan di pangkuannya. Ponsel hitam di tangan kanannya berkali-kali berbunyi.
Sejumlah pesan berisi soal dan tugas sekolah masuk di WhatsApp Group pembelajaran daring kelasnya.
Jonathan mengerjakan soal-soal yang dikirim oleh guru pengampu dengan seksama.
Baca Juga: Manajer Akui YouTuber Turah Melakukan Pelecehan di Rusia Tahun Lalu!
Dia tidak memerhatikan lagi ponselnya yang tak lagi berdering beberapa saat. “Wah, kuoatanya (internet) habis.
Kirain tadi sudah selesai (belajar daring), pantes nggak ada soal-soal lagi yang masuk. Kayaknya masih sisa banyak (kuota internet). Kemarin baru diisi,” kata Jonathan. Bocah ini masuk ke rumah.
Mengganti pakaian, menaruh ponsel dan alat tulis serta mengambil masker.
“Mau jualan pempek dulu, Om, buat beli kuota,” kata Jonathan.
Krisis ekonomi di masa pandemi menghampiri keluarga Jonathan, terlebih setelah sekolah meniadakan pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran daring menjadi masalah tersendiri bagi Jonathan.
Alokasi uang untuk pembelian kuota internet tidak ada.
Perekonomian keluarga kini hanya ditopang oleh ibunya yang mendapat upah Rp 300.000 per bulan.
Untuk menyiasati pengeluaran tersebut, Jonathan memutuskan untuk berjualan pempek keliling kampung dan pasar yang ada di dekat rumah.
Sekadar membeli paket internet termurah agar tetap bisa belajar daring.
“Hapenya pake punya Bapak, saya yang isi kuotanya, yang murah-murah aja, Om,” kata Jonathan.
Jonathan mengambil pempek, timus dan combro dari kampung sebelah.
Per biji dia menjual seharga Rp 1.000. Dari Rp 1.000 itu, Jonathan mendapatkan upah Rp 200 per biji.
Baca Juga: Rambut Tebal & Enggak Rontok Lagi Berkat 3 Hair Tonic Lokal Ini!
“Sekali ngambil biasanya 200 biji. Kalau laku semua dapat Rp 40.000. Itu buat beli kuota internet sama sisanya ditabung, saya mau beli HP sendiri,” kata Jonathan.
Jonathan berharap pandemi corona segera berakhir.
Dia tidak betah belajar dari rumah dengan sistem daring itu.
“Lebih enak belajar di sekolah, kalau kayak gini (belajar daring) susah, ngabisin uang juga buat beli kuota,” kata Jonathan.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Jonathan Belajar Online, Jual Pempek demi Beli Kuota Internet."
(*)