Melkianus juga mengungkapkan kalau selagi dia bisa bekerja, maka enggak masalah karena dia harus tetap sekolah dan lulus juga.
"Selagi saya bisa cari (bekerja), tidak apa-apa. Saya harus sekolah dan selesai. Saya ingin mengubah nasib keluarga. Cukup mama yang hidup seperti ini," ungkap Melkianus.
Melkianus menceritakan, dirinya bekerja sebagai buruh bangunan saat jadwal sekolah sedang kosong.
"Kami kan sekolah pakai jadwal, di hari-hari yang tidak ke sekolah, saya isi kerja proyek di orang," kata dia.
Melkianus mengaku beruntung selalu ada warga yang mengajaknya bekerja sebagai buruh bangunan.
"Selalu saja ada yang ajak saya untuk ikut kerja. Saya juga selalu siap kerja," kata Melkianus.
Baca Juga: Bunda Maia Estianty Ngaku Enggak Berani Marahin Dul Jaelani!
Tak punya ponsel
Namun, perjuangan Melkianus tak sampai di sana. Pelajar SMA itu juga tak memiliki ponsel pintar untuk belajar online.
Sehingga, Melkianus harus menumpang belajar dengan temannya yang memiliki ponsel pintar.
Upah yang didapat sebagai buruh bangunan dipakai untuk membeli pulsa dan kuota internet di ponsel temannya itu.
Sehingga, Melkianus bisa mengakses materi dan tugas yang diberikan sekolah selama pandemi Covid-19.
"Kalau saya dapat uang dari kerja, saya pergi ke teman yang ada handphone pintar.
Saya isi pulsa di handphone mereka untuk bisa kerja tugas," kata Melkianus.
Selama menumpang belajar, teman-teman Melkianus menerimanya dengan baik.
Sehingga, ia tetap semangat belajar.
Melkianus juga menyisihkan sejumlah uang hasil kerjanya sebagai buruh untuk membeli ponsel pintar agar bisa belajar online dari rumah.