CewekBanget.ID - Selama pandemi Covid-19, siswa di Indonesia harus belajar secara online atau daring.
Tapi ternyata proses belajar daring enggak bisa dilakukan dengan mudah oleh semua siswa.
Bagi siswa dari keluarga kalangan menengah, untuk beli kuota internet agar bisa daring sanagt sulit mereka lakukan.
Baca Juga: Salah Besar! Ternyata Ini 3 Cara Menggoreng Telur yang Benar!
Bahkan ada siswa SMA yang di Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, bernama Melkianus Inosensius Darung harus bekerja untuk bisa beli kuota internet.
Dilansir dari laman Kompas.com, Melkianus bekerja sebagai buruh proyek bangunan selama daring ini.
Melkianus juga mengungkapkan kalau selagi dia bisa bekerja, maka enggak masalah karena dia harus tetap sekolah dan lulus juga.
"Selagi saya bisa cari (bekerja), tidak apa-apa. Saya harus sekolah dan selesai. Saya ingin mengubah nasib keluarga. Cukup mama yang hidup seperti ini," ungkap Melkianus.
Melkianus menceritakan, dirinya bekerja sebagai buruh bangunan saat jadwal sekolah sedang kosong.
"Kami kan sekolah pakai jadwal, di hari-hari yang tidak ke sekolah, saya isi kerja proyek di orang," kata dia.
Melkianus mengaku beruntung selalu ada warga yang mengajaknya bekerja sebagai buruh bangunan.
"Selalu saja ada yang ajak saya untuk ikut kerja. Saya juga selalu siap kerja," kata Melkianus.
Baca Juga: Bunda Maia Estianty Ngaku Enggak Berani Marahin Dul Jaelani!
Tak punya ponsel
Namun, perjuangan Melkianus tak sampai di sana. Pelajar SMA itu juga tak memiliki ponsel pintar untuk belajar online.
Sehingga, Melkianus harus menumpang belajar dengan temannya yang memiliki ponsel pintar.
Upah yang didapat sebagai buruh bangunan dipakai untuk membeli pulsa dan kuota internet di ponsel temannya itu.
Sehingga, Melkianus bisa mengakses materi dan tugas yang diberikan sekolah selama pandemi Covid-19.
"Kalau saya dapat uang dari kerja, saya pergi ke teman yang ada handphone pintar.
Saya isi pulsa di handphone mereka untuk bisa kerja tugas," kata Melkianus.
Selama menumpang belajar, teman-teman Melkianus menerimanya dengan baik.
Sehingga, ia tetap semangat belajar.
Melkianus juga menyisihkan sejumlah uang hasil kerjanya sebagai buruh untuk membeli ponsel pintar agar bisa belajar online dari rumah.
Ibunda tak punya uang
Sementara itu, ibunda Melkianus, Anastasi Mbela mengaku, dirinya tak bisa membelikan anaknya ponsel karena tak punya uang.
Sehari-hari, Anastasi mencari dan menjual kayu api untuk menghidupi anak-anaknya.
"Saya ini hanya kerja kayu api. Hasilnya tidak cukup untuk biayai hidup kami sekeluarga apalagi mau beli handphone.
Beli beras untuk makan saja kami susah," ungkap Anastasi.
Baca Juga: 6 Langkah Perawatan Highlight Rambut Supaya Tetap Sehat dan Kuat!
(KOMPAS.com - Kontributor Maumere, Nansianus Taris)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Saya Harus Sekolah dan Lulus, Saya Ingin Mengubah Nasib Keluarga""
(*)