CewekBanget.ID - Minyak esensial atau essential oil kini makin banyak digandrungi masyarakat.
Pasalnya, essential oil mampu memberikan aroma menyenangkan sehingga membantu melepas stres, terlebih dalam situasi pandemi COVID-19.
Selain itu, kita juga bisa memilih aroma yang diinginkan menyesuaikan kondisi tubuh, seperti peppermint saat merasakan gejala pilek atau batuk, lavender saat pikiran enggak tenang sehingga perlu relaksasi, atau perlu menaikkan mood dan agar lebih bersemangat dengan aroma lemon.
Nah, kalau kita berminat untuk membeli essential oil, kita juga harus tahu jenis-jenis tingkatan minyak ini di pasaran, girls!
Masing-masing fungsinya seperti apa, ya?
Baca Juga: Rekomendasi Minyak Angin Aromatherpy Roll On yang Enggak Nyengat!
Therapeutic Grade Essential Oil (Grade A)
Ini merupakan essential oil yang murni dibuat dari bahan alami.
Melansir dari A Real Food Journey, proses pengolahan ditujukan untuk mengawetkan kinerja zat pada tumbuhan sehingga bisa dimanfaatkan untuk keperluan kesehatan.
Ini juga yang bakal menjawab pertanyaan kita mengenai harga essential oil yang berbeda-beda di pasaran.
Pembuatan essential oil dengan tingkatan therapeutic memang mengambil 100% bagian tumbuhan yang diperlukan, misalnya minyak cengkeh yang minyaknya dihasilkan dari proses penyulingan bunga cengkeh.
Batang dan daun sebenarnya juga memberikan aroma serupa, tetapi kandungan eugenol enggak akan seberapa.
Eugenol merupakan senyawa yang memberikan sifat antiseptik dan antiseptik pada minyak cengkeh sehingga membawa manfaat buat kesehatan.
Contoh lainnya, untuk membuat 15 ml essential oil lavender, kita memerlukan 17 kg bunga lavender.
Biasanya minyak esensial murni dengan grade tinggi menggunakan nama Latin.
Misalnya, jika kita menemukan produk essential oil peppermint, bahannya berarti betul-betul hanya peppermint atau Mentha piperita L.
Food Grade (Grade B)
Sesuai namanya, essential oil ini bisa digunakan untuk keperluan pembuatan makanan.
Hanya saja, ada pula yang sudah diencerkan dengan minyak pembawa atau carrier oil, bahan sintetis, atau bahan kimia.
Bahkan, ada beberapa yang diberi bahan untuk meningkatkan rasa dan aroma untuk memperpanjang 'hidup' minyak.
Baca Juga: Rahasia Tidur Lebih Nyenyak yang BIsa Kita Terapkan (Part 2)
Perfume Grade (Grade C)
Seperti tingkatan food grade, perfume grade juga sudah dicampur dengan bahan-bahan lain termasuk carrier oil dan bahan kimia.
Bahkan konsentrasi bahan alaminya mungkin hanya 50%.
Melansir dari laman Essential Oil for Healing, pada tingkatan ini, minyak bisa saja mengandung bahan kimia tinggi sebab demi mendongkrak produksi minyak per panen.
Baca Juga: 5 Manfaat Lilin Aromaterapi, Relaksasi hingga Meredakan Nyeri Otot!
Floral Water
Bisa dibilang ini tingkatan terendah essential oil.
Produk ini dibuat dengan proses destilasi essential oil grade A atau therapeutic grade.
Kualitas floral water ditentukan oleh bahan bakunya.
Kita bisa menemukan floral water dalam sampo atau produk beraroma lainnya.
Floral water lebih berfungsi memberikan wangi pada produk sehari-hari, bukan untuk diambil manfaatnya bagi tubuh.
Namun floral water yang dibuat dari bahan sintetis justru bisa memberikan dampak negatif.
(*)