Nama Bang Ben terus menanjak setelah membintangi sejumlah film, seperti 'Banteng Betawi' (1971), 'Biang Kerok' (1972), 'Intan Berduri' (1972), dan 'Si Doel Anak Betawi' (1973) yang disutradarai Sjuman Djaja.
Kebolehan Benyamin dalam bermain peran sangat diakui, apalagi ia mendapat penghargaan piala Citra kategori Pemeran Utama Terbaik setelah membintangi 'Intan Berduri'.
Setelah berkarya bertahun-tahun, nama Benyamin semakin dikenal generasi muda setelah berperan sebagai Babe dalam serial televisi 'Si Doel Anak Sekolahan'.
Benyamin juga masih terus menekuni bidang musik dan pada 1992 membentuk grup Al-Haj bersama sederet musisi kenamaan, seperti Harry Sabar, Keenan Nasution, dan Odink Nasution.
Menjelang akhir hayat Bang Ben, Al-Haj merilis album perdana bertajuk 'Biang Kerok' yang berisi sepuluh lagu, termasuk 'Biang Kerok' dan 'Dingin-dingin'.
Beberapa tahun kemudian, Bang Ben tutup usia pada tanggal 5 September 1995 akibat serangan jantung usai bermain sepak bola.
Baca Juga: Jadi Google Doodle Hari Ini, Intip Fakta Menarik Taman Nasional Lorentz. Ada di Indonesia, lho!
Taman Benyamin Sueb
Diberitakan Kompas.com pada 22 September 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan Taman Benyamin Sueb atau pusat kebudayaan Betawi, di Jalan Jatinegara Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (22/9/2018).
Taman tersebut dibangun di bekas Gedung Kodim 05/05 Jatinegara, Jakarta Timur, yang mengalami pemugaran sejak 2013.
Peresmian taman tersebut dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Di dalam Taman Benyamin Sueb terdapat sebuah museum yang menyimpan benda-benda koleksi peninggalan legenda budayawan Betawi tersebut.
Pihak keluarga Benyamin sebelumnya telah menyetujui agar barang-barang sang tokoh Betawi diletakkan di museum ini, seperti foto-foto, pakaian, poster film, serta benda peninggalan sejarah lainnya.
Putra Benyamin, Biem Triani Sueb mengatakan, pihak keluarga sudah lama menginginkan pembangunan taman tersebut.
"Taman Benyamin Sueb telah diimpikan sejak lama. Tentunya keinginan almarhum tentang adanya taman budaya Betawi," ujar Biem.
Selanjutnya, bangunan yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ini akan menjadi pusat kebudayaan Betawi yang juga bisa dimanfaatkan sebagai pusat kesenian warga.
(*)