Ternyata Gini Gejala Anosmia yang Dialami Banyak Pasien COVID-19!

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 28 September 2020 | 19:05 WIB
Hidung (pinterest.com)

Misalnya, hal-hal yang familier mulai enggak terdeteksi baunya atau kehilangan bau.

Diagnosis Anosmia

Jika kita mengalami kehilangan bau yang enggak dapat dikaitkan dengan pilek atau alergi, atau enggak membaik setelah satu atau dua minggu, segeralah periksakan ke pelayanan medis terdekat.

Ketika mengonsultasikan kondisi tersebut, dokter akan memeriksa ke dalam hidung kita dengan alat khusus untuk melihat apakah ada polip atau pertumbuhan sel yang mengganggu kemampuan kita untuk mencium.

Pengujian lebih lanjut oleh dokter yang memiliki spesialisasi dalam masalah hidung dan sinus (ahli THT), diperlukan untuk menentukan penyebab anosmia.

Selain itu, tindakan CT scan mungkin diperlukan agar dokter dapat melihat area tersebut dengan lebih baik.

Baca Juga: Sesak Napas Berlebihan Saat Pakai Masker? Bisa Jadi Kita Kena Mask Anxiety! Tahu Gejala dan Cara Menyembuhkannya, Yuk!

Penyembuhan Anosmia

Terapi memulihkan indera penciuman bagi pasien Covid-19.

Jika anosmia disebabkan hidung tersumbat karena pilek atau alergi, biasanya enggak diperlukan pengobatan khusus karena kondisi itu akan membaik dengan sendirinya.

Metode penyembuhan lain yang direkomendasikan yakni penggunaan dekongestan yang dijual bebas dalam jangka pendek dapat membuka saluran hidung sehingga kita dapat bernapas lebih mudah.

Namun, jika sumbatan semakin parah atau enggak kunjung sembuh setelah beberapa hari, konsultasikan dengan dokter.

Terkadang, seseorang akan mendapatkan kembali indera penciumannya secara spontan, namun anosmia enggak selalu bisa diobati, terutama jika penyebabnya adalah usia.

Ada beberapa langkah yang dapat diterapkan agar penderita anosmia berada pada posisi aman, misalnya dengan meletakkan detektor kebakaran dan alarm asap di rumah atau kantor dan berhati-hatilah dengan sisa makanan.

(*)