CewekBanget.ID - Menyikat gigi itu penting untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Tapi jangan lupa untuk menjaga dan merawat kebersihan sikat gigi itu sendiri, ya!
Sebetulnya, memastikan sikat gigi bersih secara menyeluruh itu enggak rumit, cukup dibersihkan dengan air panas.
Selain itu, ada juga sejumlah cara lainnya untuk memastikan kualitas sikat gigi tetap oke untuk kita gunakan.
Baca Juga: Awas, Ini 4 Tanda Kalau Cara Menyikat Gigi Kita Selama Ini Salah!
Bakteri dalam Mulut
Di dalam mulut kita hidup bakteri flora alami yang diperlukan untuk rongga mulut yang sehat, dan kita enggak perlu menghilangkannya sepenuhnya dari sikat gigi.
American Dental Association (ADA) mengutip sebuah penelitian, enggak ditemukan bukti efek negatif dari adanya bakteri normal pada sikat gigi.
Malah jika bakteri tersebut engggak ada, mikroorganisme oportunis seperti ragi dan jamur akan mengambil alih.
Jadi kita memerlukan sejumlah bakteri alami di mulut kita, tetapi bukan di sekitar gigi atau jaringan gusi.
Nah, jadi yang harus dipastikan adalah kebersihan sikat gigi yang kita gunakan sehari-hari, cukup dengan beberapa langkah mudah berikut ini.
Jeli Melihat Kebersihan Sikat
Sikat gigi harus terlihat bersih dan lurus, waspadai jika ada perubahan warna, penumpukan kotoran, atau bulu sikat yang kusut.
Jika kita melihat semua tanda itu, maka saatnya mengganti sikat gigi.
Kemudian, jika ada sisa pasta gigi atau makanan terselip di sikat gigi, pastikan untuk membilasnya dengan baik.
Buang Jika Ragu
Setiap produsen sikat gigi menetapkan durasi yang berbeda untuk setiap produk mereka, jadi enggak ada waktu ideal untuk mengganti sikat gigi.
Namun, pedoman ADA menganjurkan mengganti sikat gigi setiap tiga sampai empat bulan.
Segera ganti sikat gigi jika kita mendapati bulu-bulunya sudah rusak, serta buang sikat gigi jika kita sedang sakit atau terkena infeksi jamur atau virus di mulut.
Ganti sikat gigi di awal perawatan dan sekali lagi di akhir perawatan.
Bakteri yang hidup di sikat gigi setelah kita menggunakannya dianggap anaerobik, artinya bakteri tersebut akan mati jika terkena oksigen.
Jadi, jika kita membiarkan sikat gigi mengering dengan sendirinya, itu akan menghilangkan sebagian besar bakteri.
Namun, setelah sembuh dari sakit, rekomendasi umumnya adalah mengganti sikat gigi untuk memastikan bakteri yang tertinggal enggak menyebabkan infeksi ulang atau diteruskan ke anggota keluarga.
Baca Juga: Sikat Gigi Enggak Perlu Kumur dengan Air? Begini Pendapat Ahli!
Jangan Berbagi Sikat Gigi
Mulut membutuhkan flora sehat dari bakterinya sendiri, tetapi enggak baik untuk memasukkan bakteri dari orang lain.
Jadi hindari berbagi sikat gigi, apalagi dengan anak kecil.
Hindari pula menyimpan banyak sikat di tempat yang sama, seperti yang dilakukan oleh banyak keluarga.
Sebaiknya masing-masing sikat enggak saling berkontak.
Baca Juga: Simpel! Begini 3 Cara Tepat Rawat Sikat Gigi yang Bisa Kita Terapkan
Biarkan Terkena Udara Segar
Ingatlah untuk menyimpan sikat gigi di tempat terbuka, bukan di cangkir, laci, atau tas perjalanan yang kotor.
ADA juga merekomendasikan untuk enggak selalu menutupi sikat gigi, karena berisiko terpapar kuman.
Menyimpan sikat gigi di tempat-tempat tertutup dapat meningkatkan pertumbuhan jamur atau bakteri yang enggak alami di mulut dan menyebabkan penyakit mulut seperti radang gusi.
Kalau kita ragu dengan efektivitas sikat gigi, enggak ada salahnya membeli yang baru.
Sejumlah ahli merekomendasikan memiliki dua sikat gigi dan digunakan bergantian sambil menunggu salah satunya mengering.
(*)