Penting! 6 Tips Jaga Kesehatan & Kebersihan Vagina Saat Menstruasi

By Elizabeth Nada, Rabu, 7 Oktober 2020 | 12:30 WIB
Ilustrasi Vagina (foto : healthline)

 

CewekBanget.IDKesehatan dan kebersihan vagina sangat penting untuk selalu kita jaga, apalagi saat kita memasuki siklus menstruasi.

Yup! soalnya vagina kita cenderung menjadi lebih lembap selama menstruasi, girls. Area sekitar vagina yang tertutup membuat vagina rentan jadi semakin lembap daan memungkinkan bakteri serta jamur berkembang biak.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 7 Oktober 2020. Cancer Salah Paham Sama Pacar?!

Untuk itu, penting buat kita menjaga kebersihan dan juga kesehatan vagina selama menstruasi, biar keluhan seperti vagina berbau kurang sedap, serta rasa gatal dan perih pada vagina pun enggak muncul.

Ini dia 6 tips jaga kesehatan dan kebersihan vagina selama menstruasi yang penting untuk kita ketahui. Yuk coba terapkan, girls!

 

1. Rajin ganti pembalut

Ini penting banget, girls! Infeksi dan memicu vagina berbau yang enggak sedap sangat mungkin terjadi kalau kita malas ganti pembalut.

Karena kondisi vagina yang lembap, kita harus rajin mengganti pembalut supaya kebersihan dan juga kesehatan vagina tetap terjaga.

Sebaiknya kita mengganti pembalut tiap 3-4 jam sekali, ya!

Baca Juga: 3 Essence Vitamin C Terbaik yang Bisa Cerahkan Wajah Kusam & Butek!

2. Bersihkan vagina secara teratur dan dengan cara yang benar

Saat mengganti pembalut, juga setelah buang air kecil ataupun buang air besar, jangan lupa juga untuk membersihkan vagina dengan cara yang tepat.

Pastikan kita membersihkan vagina dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus) dan bukan sebaliknya, ya.

Cara ini kita lakukan untuk menghindari perpindahan bakteri dari anus ke vagina.

Tips lainnya, kalau kita menggunakan pembersih area kewanitaan, gunakan dengan bijak dan pilih yang enggak mengandung pewangi atau parfum.

Namun jauh lebih baik kalau kita membersihkan vagina dengan cara membilasnya menggunakan air bersih saja.

3. Pilih pembalut dengan daya serap baik dan tidak beraroma

Girls, penggunaan pembalut yang berdaya serap baik memungkinkan vagina tetap kering,  lho.

Vagina yang kering mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur, serta mencegah munculnya bau enggak sedap selama menstruasi.

Selain pembalut yang berdaya serap tinggi, kita juga sebaiknya memilih pembalut yang tidak mengandung pewangi atau parfum, apalagi kalau kita memiliki kulit sensitif.

Tambahan parfum pada pembalut bisa jadi pemicu kulit area kewanitaan jadi gatal dan memicu keputihan.

Baca Juga: 10 Benda yang Ditinggalkan Para Astronaut Ketika Mendarat di Bulan. Ada Lencana!

4. Cuci tangan sebelum dan setelah mengganti pembalut

Terbilang sederhana tapi nyatanya juga kerap dilupakan lho, girls. Yup, mencuci tangan berguna untuk mencegah perpindahan bakteri yang (mungkin) ada di tangan ke vagina. 

Hal ini juga memperkecil terjadinya infeksi. Jadiii, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah mengganti pembalut, biar vagina jadi lebih sehat.

5. Pakai pakaian dalam yang menyerap keringat dan rajin ganti pakaian dalam

Tips selanjutnya, selalu gunakan celana dalam yang enggak terlalu ketat dan berbahan katun sehingga mudah menyerap keringat.

Penggunaan celana yang enggak ketat dan berbahan katun bisa membantu menjaga vagina tetap kering, sehingga enggak terlalu lembap dan enggak menimbulkan rasa gatal. 

Juga membuat vagina bisa 'bernafas' dengan baik, sehingga aliran udara pun lancar dan mengurangi bau kurang sedap.

Sealin itu, wajib banget kita rajin mengganti celana dalam. Minimal, kalau kita mandi dua kali sehari, sebanyak itu juga kita ganti pakaian dalam. Malah kalau udah terasa enggak nyaman, enggak ada salahnya buat langsung ganti.

Baca Juga: Tetap Rukun, 5 Anak Seleb Ini Anut Agama yang Beda dengan Orang Tuanya

6. Jangan lupa konsumsi makanan sehat, ya!

Menjaga pola makan yang sehat dan memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi juga membantu jaga kesehatan vagina, lho.

Dilansir dari Alodokter.com, makanan yang dianggap baik untuk kesehatan vagina diantaranya ikan, buah beri, yoghurt dan makanan yang mengandung kedelai.

 

(*)