CewekBanget.ID - Self-care itu penting, terutama saat kita sedang merasa stres dan tertekan.
Mungkin salah satu cara peduli terhadap diri sendiri yang biasa kita lakukan adalah memanjakan diri, entah dengan berbelanja, bersantai, atau lainnya.
Tapi sebenarnya ada cara yang lebih mudah untuk bahagia, yaitu bersyukur.
Secara psikologis, rajin bersyukur membuat seseorang mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar.
Selain itu, bersyukur juga berpengaruh terhadap otak.
Makanya kita harus lebih rajin mensyukuri hal yang telah kita dapatkan selama ini ya, girls!
Baca Juga: 5 Quotes Inspiratif Tentang Bersyukur yang Bisa Jadi Motivasi!
Perspektif Rasa Syukur
Dilansir dari Kompas.com, peneliti Dr. Robert A. Emmons dari University of California dan Dr. Michael E. McCullough dari University of Miami melakukan penelitian tentang dimensi dan perspektif rasa syukur.
Penelitian yang dilakukan pada 2003 itu menemukan orang yang mengungkapkan rasa syukur secara teratur umumnya memiliki tingkat emosi positif yang lebih tinggi.
Mereka juga memiliki watak yang lebih baik dalam hidup dan jarang menunjukkan emosi negatif seperti kecemburuan dan kemarahan.
Selain itu, orang yang bersyukur cenderung lebih optimis, memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi, serta tingkat depresi dan stres lebih rendah.
Dampak Bersyukur Terhadap Otak
Mengutip Live Kind, Pusat Penelitian Kesadaran Kesadaran UCLA mengungkapkan bersyukur dapat mengubah struktur saraf otak.
Ketika seseorang mengungkapkan rasa syukur, otak melepaskan dua bahan kimia yaitu dopamin dan serotonin yang memberikan perasaan nyaman.
Dopamin dikaitkan dengan kebahagiaan, sedangkan serotonin membantu mengatur suasana hati.
Perasaan syukur berhubungan dengan peningkatan modulasi saraf pada korteks prefrontal, yang bertanggung jawab untuk mengatur emosi negatif.
Jadi, mengungkapkan rasa syukur bisa membantu mengatur suasana hati serta mengurangi perasaan takut, cemas, dan malu.
Baca Juga: Membuat Jurnal Syukur dan 5 Cara Melatih Sikap Bersyukur. Wajib Coba!
Dampak Bersyukur Terhadap Tubuh
Enggak hanya itu, rasa syukur yang berdampak pada otak juga dirasakan oleh anggota tubuh lainnya.
Suatu penelitian tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences menemukan orang yang bersyukur umumnya mengalami lebih sedikit rasa sakit.
Bersyukur dapat membantu mengurangi perasaan negatif dan mendorong perasaan positif, dengan begitu orang yang bersyukur dapat tidur lebih nyenyak, memperbaiki ritme sirkadian, serta mencegah insomnia.
American Psychological Association mengungkapkan bersyukur juga membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan cara menurunkan risiko.
Baca Juga: Kurang Bersyukur dan 4 Hal yang Jadi Penghambat Kesuksesan. Jangan Dilakukan, Ya!
Cara Rutin Bersyukur
Untuk mendapatkan manfaat positif dari bersyukur, tentu hal utama yang harus dilakukan adalah mengucapkan rasa syukur.
Luangkan waktu setiap hari untuk berterima kasih atas hal-hal yang disyukuri pada diri sendiri, atau bisa juga mengucapkan hal-hal yang dihargai.
Selain itu, coba ekspresikan rasa syukur dan terima kasih atas hidup dengan menulis beberapa kalimat tentang hal-hal yang disyukuri.
Pasalnya, penelitian Emmon dan McCullough menemukan orang yang secara teratur menuliskan rasa syukurnya memiliki tingkat optimisme dan kebahagiaan yang lebih tinggi.
Kita juga jangan takut untuk berterima kasih kepada teman atau kerabat yang telah hadir dan menemani selama ini.
Enggak lupa, meditasi atau merenung dapat meningkatkan rasa syukur, jadi fokuslah pada satu hal yang benar-benar disyukuri.
Selain yang disebutkan sebelumnya, ada banyak latihan lain untuk meningkatkan rasa syukur, misalnya berdoa setiap hari untuk mengucap syukur, jalan-jalan atau menghabiskan waktu di alam terbuka, serta merefleksikan hal-hal dalam hidup yang disyukuri.
(*)