CewekBanget.ID - Masa menstruasi memang menjadi masalah tersendiri bagi kita para cewek.
Berbagai gejala mengganggu kerap muncul, termasuk di antaranya nyeri sendi.
Kenapa bisa terjadi nyeri sendi saat menstruasi, ya?
Baca Juga: Pembalut Sebaiknya Dicuci Dulu Atau Langsung Dibuang Setelah Dipakai?
Nyeri Sendi Saat Menstruasi
Nyeri sendi merupakan respons alami tubuh terhadap perubahan hormonal.
Nyeri sendi disebabkan adanya penurunan kadar hormon estrogen dan peningkatan prostaglandin.
Prostaglandin sendiri merupakan zat dengan struktur kimia menyerupai hormon.
Zat ini berperan penting dalam sistem reproduksi dan penyembuhan luka.
Baca Juga: Secara Ilmiah, Begini Penjelasan Penyebab Sakit Kepala Saat Menstruasi!
Prostaglandin memungkinkan rahim berkontraksi, menyempitkan pembuluh darah, dan menurunkan jumlah darah yang hilang selama menstruasi.
Saat produksinya meningkat, prostaglandin justru meningkatkan kepekaan dan memperburuk nyeri sendi dengan memicu peradangan.
Saat lapisan rahim lepas, prostaglandin juga lepas dan mereka berdifusi ke dalam aliran darah lokal dan ke jaringan sekitar, memainkan peran dalam respons inflamasi.
Cara Mengatasi Nyeri Sendi Saat Haid
Seringkali berbagai rasa sakit termasuk nyeri sendi saat haid enggak ditangani secara medis.
Namun, jika nyeri sendi sampai mengganggu aktivitas, para ahli merekomendasikan untuk menggunakan obat ibuprofen.
Kita bisa mengonsumsi ibuprofen 2-3 hari sebelum haid sebagai tindakan pencegahan.
Selain itu, konsumsi kontrasepsi oral juga bisa dilakukan.
Kontrasepsi akan membantu meminimalisasi fluktuasi hormon yang berkontribusi pada rasa nyeri, menjaga lapisan endometrium tetap tipis, mencegah kerusakan, dan membuat prostaglandin masuk.
Baca Juga: Cewek Wajib Rajin Konsumsi 5 Makanan Penyeimbang Hormon Ini!
Sedangkan untuk meredakan nyeri sendi, kita disarankan untuk melakukan olahraga ringan seperti yoga dan pilates.
Nyeri sendi selama haid sebenarnya enggak perlu dikhawatirkan, girls.
Namun, dalam beberapa kasus, nyeri sendi juga berhubungan dengan berbagai penyakit seperti osteoartritis dan fibromyalgia.
Jika rasa sakit terus berlanjut, sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter.
(*)