CewekBanget.ID - Pernah merasa atau enggak girls debu dan noda masih menempel di setiap sudut rumah, padahal kita sudah rajin membersihkannya?
Untuk kita yang sudah membersihkan rumah tetapi rumah tetap terasa kotor, mungkin cara kita membersihkannya belum tepat.
Sebab, walau dibersihkan setiap hari, jika tahapan dan caranya salah, kebersihannya enggak bisa maksimal.
Apa saja kesalahan yang mungkin kita lakukan saat membersihkan rumah yang justru bikin rumah semakin kotor?
Menggunakan Kain Lap yang Sama di Seluruh Rumah
Meskipun sudah disemprot dengan larutan pembersih, namun jika kain lap yang sama dipakai di seluruh rumah, maka kita justru menyebarkannya debu dan noda ke seluruh rumah.
Bisa jadi kuman dari kamar mandi justru berpindah ke meja makan karena kita menggunakan lap yang sama.
Baca Juga: Mengoleksi Buku di Rumah? Ini 4 Cara Simpel Merawatnya Biar Tetap Awet
Untuk memperbaikinya, gunakan lap baru dan berbeda untuk setiap permukaan yang dibersihkan, atau siapkan kain pembersih mikrofiber untuk setiap area rumah.
Kain pembersih serat mikro mudah dicuci untuk menghilangkan debu dan kotoran yang melekat untuk kemudian digunakan kembali.
Menggunakan Kemoceng
Jika kita menggunakan kemoceng bulu untuk membersihkan debu di permukaan lemari atau kaca, hal ini malah membuat debu beterbangan ke semua tempat.
Pasalnya, kemoceng justru menyebarkan debu di sekitar permukaan atau mendorongnya ke pinggir hingga jatuh ke tanah, bukan menghilangkannya.
Atasi dengan menggunakan kain pembersih mikrofiber atau kertas bekas dengan larutan pembersih yang sesuai, tergantung pada permukaan yang akan dibersihkan.
Enggak Membersihkan Penyedot Debu
Ketika filter vakum belum diganti atau dibersihkan dalam waktu lama, penyedot debu enggak lagi bisa menyedot kotoran karena berkurangnya daya hisap.
Selain itu, kotoran justru bisa tertiup kembali ke dalam udara dan karpet di sekitarnya.
Cara memperbaikinya, ganti atau kosongkan kantong atau tabung penyedot debu segera setelah penuh, lalu lap alat penghisap debu, selang, dan ventilasi dengan kain pembersih mikrofiber lembab atau handuk kertas lembab.
Jangan lupa untuk memeriksa kembali apakah penyedot debu telah dicabut terlebih dahulu sebelum membersihkannya.
Gunakan juga masker, agar debu di vakum cleaner enggak terhirup.
Kembalikan Sikat Toilet ke Tempatnya
Jika sikat toilet segera dikembalikan tempatnya setelah digunakan, kelembapan dan kuman dari toilet terjebak di dalam wadah dan sikat.
Suhu yang lembap itu menjadi tempat ideal mereka berkembang biak.
Kuman ini kemudian akan disebarkan kembali ke toilet saat sikat nanti digunakan lagi.
Cara memperbaikinya, setelah menyikat, biarkan sikat toilet benar-benar kering sebelum mengembalikannya ke tempatnya.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Matikan Virus Corona dengan 4 Bahan Pembersih di Rumah!
Enggak Membersihkan Wastafel
Wastafel juga bisa menjadi salah satu sarang kuman karena adanya sisa makanan yang menyelip di bagian-bagiannya.
Masalah ini diperparah ketika makanan atau genangan air tertinggal di wastafel, saluran pembuangan, atau tempat pembuangan sampah.
Sebaiknya lap wastafel setelah digunakan dan lakukan pembersihan menyeluruh setiap satu bulan sekali.
Membersihkan dari Bawah ke Atas
Salah urutan dalam membersihkan juga menjadi kesalahan umum yang sering dilakukan.
Kebanyakan orang menyapu lantai terlebih dahulu baru mengelap dan memberihkan debu dan kotoran di atas furnitur.
Akibatnya, remah-remah, debu dan kotoran kembali berjatuhan ke atas lantai.
Cara mengatasinya, bersihkan ruangan dari atas ke bawah dan mulailah dengan jendela, mulai dari meja, kursi dan sofa, meja samping dan meja uang tamu, diakhiri dengan membersihkan lantai.
Menyemprotkan Pembersih Langsung ke Permukaan
Menyemprotkan pembersih langsung ke furnitur, meja dapur, atau kaca dapat menyebabkan larutan menumpuk, menyebabkan furnitur dan permukaan justru terasa berminyak, serta meninggalkan corak garis-garis di kaca.
Hal ini juga dapat menyebabkan kotoran dan debu menempel lebih kuat.
Cara mengatasinya, semprotkan larutan pembersih pada kain pembersih mikrofiber atau handuk kertas sekali pakai, lalu seka permukaan.
Baca Juga: Isi Waktu Luang di Rumah, Yuk Dekor Ulang Kamar dengan 3 Cara Simpel Ini, Girls!
Enggak Membersihkan Mesin Cuci
Serpihan kulit, tungau debu, dan noda dari pakaian dapat tertinggal di drum mesin cuci serta pada pintu dan dispenser deterjen.
Hal ini membuat kita mencuci pakaian dengan air kotor, dan akhirnya menjadi bau.
Cara memperbaikinya, untuk mesin cuci bukaan atas, mulai dengan pengaturan pencucian terpanjang dan terpanas.
Saat drum hampir penuh dengan air, tuangkan 1 liter cuka dan 1 cangkir soda kue, biarkan tutupnya terbuka dan biarkan campuran tersebut berada dalam siklus putaran seenggaknya selama satu jam.
Saat siklus dijeda, bersihkan tutupnya serta celah dan celah lain yang terlihat, tutup penutupnya, dan biarkan siklus pencucian berjalan.
Ulangi pencucian dengan cuka dan soda kue jika perlu, lalu seka bagian dalam mesin cuci dan biarkan tutupnya terbuka agar mesin cuci benar-benar kering.
Untuk mesin cuci bukaan depan, tuangkan larutan 1/4 cangkir soda kue dan air ke dalam kompartemen deterjen dan tuangkan 2 cangkir cuka ke dalam drum.
Setel mesin ke suhu terpanas dan biarkan mesin melakukan tugasnya dan setelah siklus selesai, seka drum hingga bersih, bersama dengan pintu, kompartemen deterjen, dan bagian luarnya.
Mencuci Talenan dengan Sabun Cuci Piring
Meskipun sabun cuci piring dan air panas mampu menghilangkan sisa makanan yang terdapat dari talenan, bekas potongan pisau pada talenan plastik dan kayu menjebak partikel makanan mikroskopis di dalamnya.
Bakteri ini berkembang biak yang berpindah ke makanan apa pun yang kita siapkan di talenan.
Sebagai gantinya, rendam talenan dalam hidrogen peroksida atau larutan pemutih (2 sendok makan pemutih dan 1 galon air), bilas dengan air dan keringkan sepenuhnya.
(*)
Baca Juga: Battle Sunscreen Brand Lokal Terbaru dari Avoskin VS Wardah!