7 Hal yang Pantang Dipublikasikan Sembarangan di Media Sosial!

By Salsabila Putri Pertiwi, Rabu, 2 Desember 2020 | 18:52 WIB
Media sosial (independent.co.uk)

Enggak hanya itu, tindakan tersebut juga bisa menempatkan mereka dalam bahaya, mulai dari risiko bullying, penculikan, pedofil, dan lainnya.

Baca Juga: Jangan Biarkan Pacar Tahu 4 Rahasia Kita Ini. Privasi Soalnya!

Dokumen Rahasia

Kalau kita termasuk orang yang suka membagikan aktivitas pekerjaan di media sosial, memang enggak ada larangan tentang hal tersebut.

Tetapi kita harus menghindari dokumen yang sifatnya rahasia.

Ini adalah aturan enggak tertulis yang sudah seharusnya kita patuhi sebagai orang yang dipercayai untuk memegang dokumen tersebut, misalnya kita adalah pegawai suatu perusahaan pemilik dokumen tersebut atau sejenisnya. 

Pasalnya, informasi tersebut bukan milik kita, jadi bukan hak kita untuk membagikannya.

Selain itu, ini bisa menjadi kesempatan bagi kompetitor untuk menyerang instansi atau perusahaan terkait.

Pekerjaan yang Belum Dipublikasikan

Kita mungkin bangga akan pekerjaan yang baru saja kita selesaikan, misalnya tulisan, puisi, cerpen, atau mungkin baru sekadar ide kasar.

Namun, sebaiknya jangan membagikannya ke media sosial sebelum kita mempublikasikannya secara resmi ke blog atau platform lainnya.

Ini karena orang lain bisa saja mencuri pekerjaan yang telah susah payah kita buat tersebut.

Kita juga enggak akan bisa menuntut mereka karena kita belum mempublikasikannya.

Baca Juga: 4 Rahasia Kita yang Enggak Boleh Diketahui Pacar. Privasi Banget!

Foto Karya Orang Lain

Duh, yang satu ini sudah jelas enggak boleh, ya!

Membagikan foto atau bentuk hasil karya orang lain adalah bentuk dari pelanggaran copyright atau hak cipta.

Apalagi jika hal ini dilakukan tanpa izin dari pemilik dan tanpa memberikan kredit dengan baik.

Selanjutnya, kita akan dimintai tanggung jawab atas pelanggaran tersebut, bisa berupa ganti rugi uang, gugatan, dan lain-lain. 

Tenang, masih banyak banget hal yang bisa kita unggah selain tujuh hal yang telah disebutkan itu, kok!

(*)