CewekBanget.ID - Kasus penularan COVID-19 masih marak terjadi di seluruh bagian dunia, termasuk Indonesia.
Baru-baru ini, kabarnya peneliti menemukan gejala baru COVID-19, yakni sakit mata.
Benarkah hal tersebut? Apa kata para ahli?
Baca Juga: Lingkaran Hitam di Mata Muncul Karena Cekungan Mata & 4 Penyebab Ini!
Sakit Mata Gejala COVID-19?
Peneliti dari Anglia Ruskin University (ARU) menemukan bahwa sakit mata menjadi salah satu gejala baru COVID-19.
Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Ophthalmology tersebut, sakit mata adalah indikator COVID-19 berbasis penglihatan yang paling signifikan.
Penelitian dilakukan dengan metode pengisian kuisioner dan menyelidiki berbagai gejala mata yang mengindikasikan konjungtivitis dalam kaitannya dengan COVID-19.
Baca Juga: Secara Medis, Mata Kelelahan dan 5 Hal yang Jadi Alasan Mata Kedutan!
Selain itu, penelitian ini mencakup kerangka waktu dalam kaitannya dengan gejala COVID-19 yang diketahui dan durasinya.
Penelitian
Para peneliti meminta orang-orang yang memiliki diagnosis COVID-19 terkonfirmasi untuk mengisi kuesioner tentang gejala mereka, dan bagaimana gejala tersebut dibandingkan sebelum mereka dites positif.
Studi tersebut menemukan bahwa sakit mata secara signifikan lebih umum terjadi ketika partisipan menderita COVID-19, dengan 16% melaporkan masalah tersebut sebagai salah satu gejala mereka.
Hanya 5% yang melaporkan pernah mengalami kondisi tersebut sebelumnya.
Sekitar 18% orang melaporkan menderita fotofobia (sensitivitas cahaya) sebagai salah satu gejala mereka, ini hanya peningkatan 5% dari keadaan sebelum COVID-19.
Dari 83 responden, 81% melaporkan masalah mata dalam dua minggu setelah gejala COVID-19 lainnya.
Dari jumlah tersebut, 80% melaporkan masalah mata mereka berlangsung kurang dari dua minggu.
Masih Butuh Penelitian Lanjutan
Meskipun penting bahwa gejala mata dimasukkan dalam daftar kemungkinan gejala COVID-19, para ahli berpendapat bahwa sakit mata harus menggantikan 'konjungtivitis' karena penting untuk membedakan dari gejala jenis infeksi lain, seperti infeksi bakteri, yang bermanifestasi sebagai keluarnya lendir mata.
Konjungtivitis merupakan peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata.
Studi ini penting karena membantu kita memahami lebih lanjut tentang bagaimana COVID-19 dapat menginfeksi konjungtiva dan kemudian memungkinkan virus menyebar ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Kalau Sakit Setelah Kehujanan, Jangan Salahkan Air Hujannya!
Gejala yang paling umum dilaporkan secara keseluruhan adalah kelelahan yang diderita oleh 90% responden), demam pada 76% responden, dan batuk kering pada 66% responden.
Hanya saja, penelitian lanjutan terhadap sakit mata jadi gejala COVID-19 masih harus dilakukan.
(*)