11th Kompas100 CEO Forum: Kolaborasi Pemerintah dan Sektor Swasta

By Tiara Harum Pramesti, Kamis, 21 Januari 2021 | 15:59 WIB
Kompas100 CEO Forum (foto: Kompas100 CEO Forum)

Baca Juga: DIsneyland Kembali Dibuka! Tapi Bukan Untuk Wisata Melainkan Distribusi Vaksin

Diskusi terbuka dengan jajaran menteri dan petinggi berbagai sektor ini memberikan pencerahan bagaimana rancangan dan rencana pemulihan Indonesia dari pandemi.

Sektor pemerintah dan swasta harus bersinergi 

Suharso Monoarfa

Suharso Monoarfa mengutarakan rencana BPPN untuk kita tidak hanya bisa difokuskan pada salah satu pemulihan sektor, harus seimbang di berbagai sektor penting sekaligus. 

Saat ditanya bagaimana perekonomian akan dipulihkan dengan efektif, Suharso menyebutkan peran penting pihak swasta. 

"(Peran) Swasta itu penting sekali, seperti pengalaman saya. Kontribusi besar juga dari pajak. Pemerintah butuh infromasi apa yang sebenarnya dibutuhkan sektor swasta yang harusnya pemerintah siapkan agar dapat bersinergi bersama," ujar SUgarso. 

Baca Juga: Disiplin dengan 3 Kunci Utama Tangani COVID-19 yang Harus Kita Ketahui

Sektor teknologi digital, yang diwakili Ririek Ardiansyah Presiden Direktur Telkom Indonesia, mengutarakan keikutsertaannya membantu pemerintah merealisasikan efektivitas distribusi bantuan dan vaksin. 

Salah satunya melalui pengumpulan dan keakuratan data masyarakat, agar program pemerintah bisa berjalan lancar. 

"Perlu data yang akurat dari masyarakat dan berharap dukungan dari semua pihak untuk dapat data akurat utuk vaksinasi. Jadi harus jujur dan meng-update data pribadi untuk kepentingan bersama."

Baca Juga: 'Me Time' Jadi Jurus Ampuh Hadapi Pandemi. Bisa Lakukan Apa Saja?

Ririek Ardiansyah juga menambahkan apabila sektor teknologi digital bisa berjalan dengan efektif mengatasi pandemi, hal ini telah membantu transfromasi era digital Indonesia setara dipercepat 7 tahun. 

Kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta diyakini dapat memberi dampak perubahan lebih cepat bagi pemulihan bangsa Indonesia terutama untuk pandemi COVID-19. 

(*)