American Dental Association (ADA) mengatakan bahwa air liur adalah hal yang baik untuk dapat mengeluarkan puing-puing makanan dan menetralkan asam.
Oleh sebab itu, jika mulut kita dalam keadaan kering yang kronis, maka mulut enggak bisa tetap bersih dan bakteri penyebab bau mulut mengambil alih.
Kondisi yang disebut xerostomia itu dapat menjadi gejala penyakit seperti diabetes yang tidak terkontrol atau sindrom sjögren (gangguan autoimun yang memengaruhi kelenjar ludah).
Mulut kering juga dapat menjadi efek samping dari lebih dari 400 obat bebas tanpa resep dokter (OTC) dan Rx, termasuk antihistamin, obat-obatan yang mengatur tekanan darah, dan antidepresan.
Kondisi ini juga dapat mengembangkan gigi berlubang, serta kontributor lain untuk bau mulut.
Jagalah kelembapan mulut dengan rutin minum air, mengunyah permen karet, menggunakan semprotan pengganti air liur, dan menggunakan pelembap mulut di malam hari dapat mengatasi gejala.
Bakteri di Rongga Mulut
Bakteri anaerobik yang tumbuh pada gigi dan di mulut bisa memicu bau yang enggak sedap dan khas.
Menariknya, bakteri ini juga berada di balik napas di pagi hari.
Seiring dengan rasa sakit, gejala pembusukan gigi lainnya dapat terjadi, termasuk sensitivitas gigi terhadap permen, panas, atau dingin.
Dalam kasus yang parah, kantong bentuk nanah menyebabkan memburuknya nyeri wajah, pembengkakan, dan demam.
Hubungi dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut dan menjelaskan gejala pada tumbuhnya bakteri ini.
(*)
Baca Juga: Jangan Dibiarkan! Radang Gusi dan 4 Masalah Kesehatan yang Muncul Karena Karang Gigi Menumpuk