Jangan Sering Marah-Marah! Dampaknya Buruk Bagi Kesehatan, Lho!

By Salsabila Putri Pertiwi, Jumat, 29 Januari 2021 | 18:45 WIB
Drama 'Tale of The Nine Tailed' (foto : tvN via Hancinema)

Menurunkan Daya Tahan Tubuh

Dampak buruk marah yang enggak boleh disepelekan adalah penurunan daya tahan tubuh.

Satu penelitian bahkan menyebut, orang sehat yang hanya mengingat-ingat kejadian yang memicu marah, tingkat antibodinya yang dapat melawan infeksi dapat menurun selama enam jam.

Temuan studi ini bisa menjadi pijakan efek buruk marah yang merusak daya tahan tubuh.

Agar tubuh enggak mudah sakit, coba asah kemampuan menenangkan diri saat menghadapi beragam pemicu amarah, yuk. 

Memperburuk Gangguan Kecemasan

Stres

Bagi orang dengan gangguan kecemasan, kemarahan dan kecemasan berjalan beriringan.

Menurut studi, bahaya marah yang enggak terkontrol dapat memperburuk gangguan kecemasan penderita.

Pasalnya, marah dapat memicu konflik yang dapat memicu kecemasan menjadi semakin parah.

Merusak Paru-Paru

Enggak hanya merokok, efek marah ternyata juga dapat merusak kesehatan paru-paru, lho!

Sebuah penelitian diadakan untuk mengamati kaitan antara tingkat kemarahan dan kondisi paru-paru.

Hasilnya, orang yang cenderung mudah marah dan berkonflik memiliki kualitas paru-paru yang lebih buruk.

Menurut para ahli, peningkatan hormon stres saat marah dapat memicu peradangan di saluran pernapasan.

Menahan amarah dapat merusak kesehatan; tapi sebaliknya, mudah marah juga dapat berdampak buruk untuk fisik dan mental.

Untuk mengontrol pikiran rasional agar enggak marah berlebihan, coba beberapa langkah mengendalikan amarah yang dimulai dengan menarik napas dalam-dalam saat marah.

Lalu, bangkitkan ketenangan fisik dengan cara merilekskan rahang dan membuka kepalan tangan.

Selain itu, latih jiwa belas kasih dan selalu tanyakan kepada diri sendiri sebelum marah meledak-ledak. 

(*)

Baca Juga: 5 Cara Ngasih Tahu Pacar Kalau Kita Butuh Ruang Sendiri Tanpa Bikin Dia Marah