Rasa aman dan stabilitas dalam hubungan kerap terlihat pada orang-orang dengan hubungan yang sehat.
Jadi tanpa kepercayaan, kesetiaan, dan perilaku yang baik dalam sebuah hubungan, enggak mungkin ada rasa aman.
Komunikasi yang Saling Menjatuhkan
Komunikasi yang saling menjatuhkan bisa terlihat secara kasar atau terang-terangan maupun secara halus hingga kadang luput dari perhatian.
Dalam konteks komunikasi yang terlihat jelas, toxic relationship tampak ketika kita atau pacar memperlakukan masing-masing dengan berteriak, memanggil nama atau frasa menyakitkan lainnya, melemparkan dan memecahkan barang-barang, hingga menggunakan fisik untuk intimidasi.
Sementara itu, tanda-tanda komunikasi yang saling menjatuhkan dengan cara yang lebih halus kerap berupa perlakuan secara diam-diam, menyalahkan pacar dengan pernyataannya, terus-menerus menyela, hingga enggak mendengarkan dan memahami pacar.
Bentuk komunikasi tersebut dapat menyebabkan ketegangan dan menciptakan ketidakpercayaan lebih lanjut antara pasangan.
Sebaliknya, hubungan yang sehat mengandalkan komunikasi terbuka, pendinginan sebelum hal-hal terlalu memanas, dan rasa hormat, serta memungkinkan adanya kesempatan untuk memberikan dan menerima dukungan antara kita dan pacar.
Mengontrol Perilaku
Yang penting banget diketahui: pacar enggak memiliki hak untuk mengontrol tindakan atau keyakinan kita.
Perilaku mengontrol yang terbilang toxic terjadi ketika hal tersebut sampai mengancam hilangnya sesuatu, seperti stabilitas keuangan, waktu bersama orang terdekat, atau persahabatan.
Ancaman ini menyerang rasa takut pada banyak orang dan memaksa mereka untuk tetap bertahan dalam hubungan enggak sehat tersebut meski enggak bahagia.
Tanda-tanda lain dari perilaku yang mengontrol antara lain memberitahu kita apa yang menurut doi benar, mengancam kita, pengin tahu semua yang kita lakukan dan dengan siapa, mencoba mengelola uang kita, membuat kita jauh dari orang yang dicintai atau selalu hadir ketika kita bersama orang lain.
Bertindak seperti kita enggak tahu apa yang kita bicarakan, bahkan mencoba mengakses perangkat pribadi kita seperti akun telepon atau e-mail.
Baca Juga: 5 Tanda Kita Ternyata Terjebak Pertemanan Toxic! Harus Gimana, Nih?