Kenali Toxic Relationship Lewat 7 Tanda Ini! Gimana Mengatasinya?

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 30 Januari 2021 | 15:18 WIB
Toxic relationship. (Foto: Telegraph)

CewekBanget.ID - Konflik di dalam suatu hubungan cinta itu lumrah terjadi ya, girls. 

Tapi kita juga harus mengenali sampai mana konflik tersebut dipicu oleh hal-hal yang sebenarnya enggak sehat, sehingga hubungan kita bisa disebut beracun (toxic relationship).

Ada tujuh dari sekian banyak tanda toxic relationship yang sebaiknya kita pahami agar kita enggak terjebak di dalamnya, girls!

Kepercayaan Kurang

Idealnya, pacar adalah seseorang yang dapat diandalkan saat kita memiliki masalah.

Tapi kita enggak akan bisa melakukannya jika enggak terdapat kepercayaan di antara kita dan doi.

Baca Juga: Mau Sukses? Yuk Tinggalkan 7 Tipe Teman Toxic Ini di Tahun 2021!

Rasa aman dan stabilitas dalam hubungan kerap terlihat pada orang-orang dengan hubungan yang sehat.

Jadi tanpa kepercayaan, kesetiaan, dan perilaku yang baik dalam sebuah hubungan, enggak mungkin ada rasa aman.

Komunikasi yang Saling Menjatuhkan

Komunikasi yang saling menjatuhkan bisa terlihat secara kasar atau terang-terangan maupun secara halus hingga kadang luput dari perhatian.

Dalam konteks komunikasi yang terlihat jelas, toxic relationship tampak ketika kita atau pacar memperlakukan masing-masing dengan berteriak, memanggil nama atau frasa menyakitkan lainnya, melemparkan dan memecahkan barang-barang, hingga menggunakan fisik untuk intimidasi.

Sementara itu, tanda-tanda komunikasi yang saling menjatuhkan dengan cara yang lebih halus kerap berupa perlakuan secara diam-diam, menyalahkan pacar dengan pernyataannya, terus-menerus menyela, hingga enggak mendengarkan dan memahami pacar.

Bentuk komunikasi tersebut dapat menyebabkan ketegangan dan menciptakan ketidakpercayaan lebih lanjut antara pasangan.

Sebaliknya, hubungan yang sehat mengandalkan komunikasi terbuka, pendinginan sebelum hal-hal terlalu memanas, dan rasa hormat, serta memungkinkan adanya kesempatan untuk memberikan dan menerima dukungan antara kita dan pacar.

Mengontrol Perilaku

Drama 'Start-Up'

Yang penting banget diketahui: pacar enggak memiliki hak untuk mengontrol tindakan atau keyakinan kita.

Perilaku mengontrol yang terbilang toxic terjadi ketika hal tersebut sampai mengancam hilangnya sesuatu, seperti stabilitas keuangan, waktu bersama orang terdekat, atau persahabatan. 

Ancaman ini menyerang rasa takut pada banyak orang dan memaksa mereka untuk tetap bertahan dalam hubungan enggak sehat tersebut meski enggak bahagia.

Tanda-tanda lain dari perilaku yang mengontrol antara lain memberitahu kita apa yang menurut doi benar, mengancam kita, pengin tahu semua yang kita lakukan dan dengan siapa, mencoba mengelola uang kita, membuat kita jauh dari orang yang dicintai atau selalu hadir ketika kita bersama orang lain.

Bertindak seperti kita enggak tahu apa yang kita bicarakan, bahkan mencoba mengakses perangkat pribadi kita seperti akun telepon atau e-mail.

Baca Juga: 5 Tanda Kita Ternyata Terjebak Pertemanan Toxic! Harus Gimana, Nih?

Sering Berbohong

Kebohongan akan mengikis kredibilitas dari waktu ke waktu. Enggak peduli seberapa kecilnya.

Ketika doi berbohong, maka hal itu menandakan dia enggak menghormati kita sebagai pasangan yang layak mendapatkan kejujuran dan kepedulian. 

Berbohong kepada pasangan menunjukkan kesetiaan adalah untuk diri sendiri, bukan pada sebuah hubungan.

Hanya Mengambil Tanpa Memberi

Jika hubungan secara konsisten berputar di sekitar apa yang membuat pacar bahagia dan mengabaikan kebutuhan kita, itu bisa menjadi tanda hubungan beracun atau toxic.

Menjadi perhatian pacar adalah hal penting, tetapi jika kita sering mengatakan 'enggak' pada diri sendiri dan 'ya' kepada doi, kita tampaknya perlu menetapkan beberapa batasan.

Jika dia mengabaikan, meremehkan, atau menggertak batas-batas kita, itu juga bisa menjadi tanda hubungan yang beracun.

Beberapa tanda hubungan sepihak antara lain kita selalu harus menjadi yang pertama mengirimkan pesan, jeda yang lama antara mengirim pesan dan menerima respons, percakapan yang enggak nyambung satu sama lain, menemukan diri bertanya berulang-ulang agar pacar mengubah perilakunya, hingga memiliki pembagian kerja, tanggung jawab, atau kontribusi yang enggak setara dalam hubungan.

Baca Juga: Bertahan dalam Hubungan Toxic Bikin Kita Melewatkan 7 Keindahan Ini!

Merasa Terkuras

Drama 'Lovestruck in the City'

Pikirkan tentang terakhir kali melakukan sesuatu untuk diri sendiri, menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai, atau tidur nyenyak.

Sangat membantu untuk memeriksa bagaimana koneksi kita di luar hubungan dan dengan diri kita yang telah terpengaruh.

Hubungan yang enggak sehat biasanya membuat kita mengabaikan perawatan diri dan prioritas diri; waktu, energi, dan mental dalam hubungan beracun akan sering dihabiskan untuk orang lain melalui perselisihan yang enggak ada hentinya.

Yuk, coba menggeser beberapa energi untuk menjaga diri sendiri dan lihat bagaimana reaksi pacar! Jika ia merespon negatif, tandanya kita berada dalam toxic relationship.

Membuat Pengecualian untuk Perilakunya

Hubungan yang enggak sehat bisa membuat kita berada di posisi membela pacar; kita akan selalu membuat pengecualian terhadap perilakunya.

Supaya kita terhindar untuk jatuh kembali pada hal tersebut, sebaiknya minta bantuan pada orang-orang di luar hubungan dengan pacar, seperti teman atau anggota keluarga yang kita percayai.

Mereka mungkin dapat dengan jelas melihat karakteristik negatif doi yang sulit untuk kita hindari.

Memperbaiki Hubungan Beracun

Dalam kasus tertentu, hubungan beracun dapat diperbaiki jika setiap pasangan berkomitmen untuk mencobanya.

Hubungan tersebut harus menjadi sehat dan saling menguntungkan bagi potensi apa pun untuk terus berlanjut. 

Selain itu, bertemu dengan konselor atau seorang yang profesional dalam hubungan adalah langkah yang bagus untuk diambil.

Para ahli akan membantu menyediakan ruang netral untuk berbicara tentang masalah tanpa menghakimi dan membantu kita menemukan solusi baru untuk masalah lama.

Jika motivasi kita bertahan dalam hubungan bukan karena masih menyayangi pacar, tetapi hanya takut menjomblo, sebaiknya hubungan tersebut enggak perlu dilanjutkan, deh.

Apa lagi jika terjadi perilaku yang buruk dalam hubungan seperti kekerasan emosional, fisik, keuangan, atau pelecehan seksual, saatnya kita segera meninggalkan hubungan tersebut.

(*)

Baca Juga: Cara Menghilangkan Double Chin dengan Mudah dan Alami. Coba, Yuk!