Kita perlu pasangan yang mau mendengarkan tanpa bersikap defensif, atah seenggaknya berusaha untuk melakukannya, dan paham bahwa terkadang enggak selalu harus ada yang diperbaiki dalam sebuah kondisi dan mendengarkan dengan sabar saja sudah cukup.
Menghormati emosi bukan berarti kita perlu menjaga emosi pacar dan mengorbankan emosi diri sendiri, ya! Hal ini malah akan memicu kebencian.
Menghormati emosi pasangan juga bukan berarti membiarkan diri sendiri dilecehkan.
Ini artinya adalah saling memahami ketika salah satu di antara kita dan pacar kesal, serta berusaha membantu sebaik mungkin.
Memahami Pentingnya Aturan Dalam Hubungan
Di awal hubungan, segala hal rasanya berjalan lancar namun seiring berjalannya waktu, perbedaan dan perselisihan mulai bermunculan.
Sebelum potensi konflik itu muncul, ada baiknya jika kita dan pacar menetapkan seperangkat aturan dasar untuk kelak menghadapi perselisihan secara konstruktif.
Mungkin terdengar berlebihan bagi sebagian orang, tetapi hal ini akan sangat membantu untuk mengendalikan jika kelak terjadi perselisihan.
Misalnya, kita dan pacar bisa sepakat untuk berbicara dengan suara yang tenang daripada saling berteriak jika berselisih, jadi kita akan sama-sama belajar bagaimana agar keadaan enggak menjadi buruk bagi satu sama lain.
Karena masing-masing tentu lebih tahu tentang dirinya sendiri, menetapkan aturan dasar juga bisa berarti menyampaikan kepada pasangan apa saja yang dibutuhkan ketika sedang merasa sedih, marah, kesal, atau merasakan emosi lainnya.
Jangan pikirkan membuat aturan dasar ini perlu dilakukan dalam suasana yang formal, ya! Tentu caranya akan berbeda untuk setiap pasangan.
Tetapi, kita dan doi bahkan juga bisa membicarakannya di sela-sela obrolan yang lain.
(*)