Kenali Gejala Virus Corona Mutasi Inggris B.1.1.7 yang Lebih Menular!

By Tiara Harum Pramesti, Rabu, 3 Maret 2021 | 11:10 WIB
Ilustrasi Virus (kompas.com)

CewekBanget.ID - Virus jenis baru telah resmi dinyatakan masuk ke Indonesia.

Virus baru ini merupakan mutasi dari virus Corona bernama B.1.1.7, dan datang dari negara  Inggris. 

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono mengungkap, pemerintah telah menemukan dua kasus B.1.1.7 di Indonesia pada Senin malam (1/3/2021).

Baca Juga: Cara Hilangkan Mata Panda dengan Tomat dan Kentang. Kepoin Yuk!

Kasus pertama di Indonesia

Dante menuturkan, pemerintah telah lakukan pemeriksaan pada 462 kasus dalam beberapa bulan terakhir dan hasilnya ditemukan mutasi virus tersebut. 

"Ini fresh from the oven baru tadi malam (Senin) ditemukan dua kasus," kata Dante seperti Cewekbanget.id lansir dari Kompas.com (3/3).

Masuknya mutasi virus baru ini juga diyakini Dante akan makin mempersulit penanganan Covid-19 di Indonesia kedepanya. 

Gejala virus mutasi baru

Penularan virus

Sebenarnya apa bedanya virus Corona biasa dengan mutasinya B.1.1.7 ini?

Gejala umum yang ditimbulkan virus mutasi B.1.1.7 ternyata sedikit berbeda dibanding Covid-19. 

Dikutip dari laman Kompas.com, sebuah penelitian menemukan beberapa gejala yang lebih sering terjadi pada pasien Covid-19 varian baru di Inggris.

Baca Juga: Hati-hati, Virus Corona Bisa Bertahan di Baju Hingga 72 Jam!

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS), orang yang terinfeksi varian baru Covid-19 merasakan gejala berikut ini dibandingkan varian sebelumnya.

Gejala umum B.1.1.7 Inggris ditandai dengan batuk, sakit tenggorokan, rasa kelelahan dan nyeri otot yang dialami penderita. 

Hal ini sedikit berbeda dengan gejala Covid-19, yang mana pengidap umumnya akan kehilangan penciuman dan indra perasanya.

Pergeseran gejala ini memungkinkan dipengaruhi oleh sifat varian yang mudah menyebar dalam tubuh. 

Serta virus ini juga dinilai sangat menular di Inggris. 

Dari negara asalanya B.1.1.7 sudah muncul sejak tahun lalu, dan kini mulai menyebar ke seluruh dunia. 

Seorang profesor onkologi molekular dari University of Warwick, Lawrence Young mengemukakan mutasi pada varian virus Inggris dapat memengaruhi gejala yang terkait dengan infeksi.

Baca Juga: Naik Transportasi Umum Saat Pandemi, Wajib Lakukan Ini Untuk Cegah Penyebaran Virus!

"Varian ini lebih mudah ditularkan dan individu yang terinfeksi tampaknya memiliki beban virus yang lebih tinggi, yang berarti mereka menghasilkan lebih banyak virus.

Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih luas di dalam tubuh yang mungkin menyebabkan lebih banyak batuk, nyeri otot, dan kelelahan," jelasnya. 

(*)