Kuota Belajar Dihentikan Mei 2021, Sambut Gelombang Vaksin Guru dan Pengajar

By Tiara Harum Pramesti, Kamis, 4 Maret 2021 | 12:50 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim (kompas.com)

CewekBanget.ID - Girls, penting untuk diketahui, mulai bulan Mei 2021 pengadaan kuota gratis belajar dari pemerintah akan dihentikan. 

Hal ini berkaitan dengan penyelenggaraan vaksinasi bagi guru dan pengajar di seluruh Indonesia hingga akhir Juni.

Diharapkan usai pelaksanaan vaksin untuk guru, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan kembali secara bertahap.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Beri Izin Pemda Lakukan Sekolah Tatap Muka. Simak Infonya!

Menyambut pembelajaran tatap muka

Setidaknya ada sekitar 5 juta total jumlah guru di Indonesia yang akan menerima vaksin Covid-19. 

Pelaksanaanya akan dikebut hingga maksimal bulan Juli 2021 mendatang. 

Untuk itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim umumkan pengadaan kuota gratis bagi pelajar juga akan diberhentikan seiring berjalannya vaksinasi guru. 

Baca Juga: Mau Hemat Kuota Saat Pakai Zoom Buat Kelas Online? Gini Caranya!

"Enggak ada lagi (kuota gratis), karena pada saat itu arahan Presiden Jokowi dan Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk prioritaskan vaksinasi guru.

Insya Allah dengan adanya vaksinasi ini, kita tidak akan membutuhkan kuota gratis lagi ke depan, karena sekolah sudah divaksin dengan tetap melakukan protokol kesehatan," ucap Nadiem secara daring dikutip dari laman Kompas.com, Rabu (3/3/2021).

Pastinya proses vaksin guru dan tenaga kependidikan akan dilaksanakan di dinas ketehatan  masing-masing daerah. 

Urutan vaksinasi guru

Ilustrasi vaksin

Pada pelaksanaan vaksin nanti, Mendikbud juga telah mengurutkan golongan pengajar yang akan divaksin lebih dulu. 

Golongan pengajar pertama yang mendapat giliran vaksin adalah dari guru Sekolah Dasar (SD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Urutan selanjutnya pengajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kemudian yang terakhir diberikan kepada dosen pengajar perguruan tinggi. 

Urutan pemberian vaksin ini didasarkan pada kebutuhan tatap muka yang paling urgent. 

Baca Juga: Hendak Divaksin COVID-19? 4 Hal Ini Harus Kita Perhatikan, nih!

Karena seperti kita tahu, semakin muda usia sekolah semakin sulit untuk diterapkan proses pembelajaran jarak jauh.

"Jadi mereka (SD, PAUD, dan SLB) memang yang membutuhkan interaksi fisik dan tatap muka.

Walaupun tatap muka harus menggunakan protokol kesehatan dari Kemendikbud dan Kemenkes," imbuh Mendikbud Nadiem Makarim. 

(*)