Penjelasan Hipospadia, Cacat dari Lahir yang Dialami Aprilia Manganang

By None, Rabu, 10 Maret 2021 | 17:15 WIB
Aprilia Manganang (foto : kolase Tribunnews)

CewekBanget.ID - Hipospadia belakangan ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia.

Hal ini dikarenakan Hipospadia adalah cacat dari lahir yang dilaporkan dialami oleh Aprilia Manganang, mantan pevoli tim nasional Indonesia.

Aprilia Manganang dipastikan mengalami Hipospadia yang membuatnya dulu ada kesalahan diagnosis jenis kelamin atas dirinya dan dikira dia memiliki kelamin perempuan.

Baca Juga: Kebersamaan Para Pemain Sinetron Ikatan Cinta di Media Sosial. Kompak!

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Andika Perkasa seperti dilansir dari laman Kompas.com/

Andika Perkasa mengungkapkan kalau Aprilia Manganang yang merupakan prajurit TNI aktif dengan pangkat Sersan Dua (Serda) ini sudah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan hasilnya dia lahir sebagai laki-laki dengan kelainan Hipospadia.

"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks.

Tidak masuk dalam kategori itu semua.

Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya.

Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia.

Jadi selalu kembalikan ke situ," kata Andika Perkasa di Mabes AD dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).Mengenal Hipospadia

Dilansir dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hipospadia adalah cacat sejak lahir pada anak laki-laki di mana pembukaan uretra tidak terletak di ujung penis.

Pada anak laki-laki yang mengidap hipospadia, uretra terbentuk secara tidak normal selama minggu ke 8-14 kehamilan.

Pembukaan abnormal dapat terbentuk di mana saja dari tepat di bawah ujung penis hingga skrotum.

Baca Juga: Gini 5 Tips Mengoptimalkan Penggunaan Masker Wajah. Jangan Terlewat!

Selain berbeda lokasi bukaan uretra, kelainan penis ini ada yang sifatnya ringan sampai parah.Jenis hipospadia yang dimiliki anak laki-laki tergantung pada lokasi pembukaan uretra:

- Subkoronal: Pembukaan uretra terletak di suatu tempat di dekat kepala penis

- Poros tengah: Pembukaan uretra terletak di sepanjang batang penis

- Penoscrotal: Pembukaan uretra terletak di tempat pertemuan penis dan skrotum.

Anak laki-laki pengidap hipospadia terkadang memiliki penis yang melengkung.

Akibat letak lubang kencing yang tidak normal, anak dengan hipospadia akan memiliki masalah dengan percikan urin yang tidak normal, dan mungkin harus duduk untuk buang air kecil.

Pada beberapa anak laki-laki dengan hipospadia, testis belum sepenuhnya turun ke dalam skrotum.

Jika hipospadia tidak ditangani dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti kesulitan melakukan hubungan seksual atau kesulitan buang air kecil saat berdiri.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti hipospadia pada kebanyakan bayi tidak dapat diketahui.

Yang jelas, hipospadia ini terjadi di dalam kandungan.

Saat penis berkembang pada janin laki-laki, hormon tertentu merangsang pembentukan uretra dan kulup.

Nah, hipospadia terjadi ketika ada kerusakan pada hormon-hormon tersebut yang menyebabkan uretra tidak berkembang dengan normal.

Dalam kebanyakan kasus, hipospadia dianggap disebabkan oleh kombinasi gen dan faktor lain, seperti lingkungan ibu, atau makanan atau minuman ibu, atau obat-obatan tertentu yang dikonsumsi selama kehamilan.

Baca Juga: Bisa Nonton di Bioskop, Pemerintah Sediakan Fasilitas Test GeNose!

Dalam beberapa tahun terakhir, peneliti CDC telah melaporkan temuan penting tentang beberapa faktor yang mempengaruhi risiko memiliki bayi laki-laki dengan hipospadia.

Apa saja?

1. Sejarah keluarga. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dengan riwayat keluarga hipospadia.

2. Ibu yang berusia 35 tahun atau lebih dan dianggap obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

3. Selain itu, perempuan yang menggunakan teknologi reproduksi untuk membantu kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

4. Wanita yang mengonsumsi hormon tertentu sebelum atau selama kehamilan juga terbukti memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

Hipospadia biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik setelah bayi lahir.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Hipospadia seperti yang Dialami Eks Pevoli Aprilia Manganang?"

(*)