Bukan Salah Korban, Yuk Segera Akhiri Budaya Victim Blaming!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 11 Maret 2021 | 15:50 WIB
Drama 'School 2017' (foto : KBS)

Stop Victim Blaming!

Sudah waktunya kita menghentikan kebiasaan victim blaming nih, girls!

Ingat, yang paling utama adalah kesadaran dan edukasi lebih terkait victim blaming dan kenapa hal tersebut enggak boleh dilakukan.

Fokuslah terhadap hal penting ketika mendengar atau menghadapi peristiwa enggak menyenangkan yang menimpa diri sendiri atau orang lain, misalnya keamanan dan keselamatan korban.

Selain itu, kadang kita juga lupa kalau membuka diri dan berbagi tentang kejadian traumatis yang dialami enggak selalu mudah bagi korban, makanya banyak dari mereka yang baru berani speak up setelah beberapa lama.

Dengarkan baik-baik ketika korban atau penyintas akhirnya membagikan pengalaman mereka, hargai upaya mereka untuk menyampaikan hal itu, dan beri waktu jika mereka masih belum bisa menceritakan peristiwa yang mereka alami kepada siapapun.

Pastikan juga korban atau penyintas paham dengan berbagai aturan hukum yang berkaitan jika perlu dan hak-hak mereka sudah terpenuhi.

Lalu jangan sampai kita langsung mengaitkan kejadian yang dialami korban dengan emosi pribadi kita sendiri, ya. Sebelum menghakimi siapapun, baik pelaku maupun korban, kita harus berpikir jernih dan menggunakan logika serta merangkum informasi dari berbagai sisi.

Lagi-lagi hal tersebut harus dengan tetap memprioritaskan hak-hak korban dan menyadari bahwa sebagai korban, mereka enggak bersalah.

Yuk, lebih berempati terhadap korban kekerasan dan jangan asal menghakimi.

 

(*)