Selain itu, prostaglandin juga menyebabkan rahim berkontraksi, penyempitan pembuluh darah, dan menurunkan jumlah darah yang hilang selama menstruasi.
Namun, peningkatan produksi prostaglandin yang meningkat justru juga membuat kita semakin peka dan memicu peradangan, sehingga memperburuk nyeri sendi.
Saat lapisan rahim lepas, prostaglandin juga lepas serta berdifusi ke dalam aliran darah lokal dan ke jaringan sekitar, memainkan peran dalam respons inflamasi.
Sebetulnya, sebagian besar rasa nyeri saat haid, termasuk nyeri sendi, enggak perlu ditangani terlalu jauh secara medis.
Tapi kalau sampai mengganggu aktivitas, kita disarankan untuk mengonsumsi obat ibuprofen 2-3 hari sebelum haid, untuk mencegah nyeri kambuh.
Selain itu, konsumsi kontrasepsi oral juga bisa dilakukan untuk membantu meminimalisir fluktuasi hormon yang berkontribusi pada rasa nyeri, menjaga lapisan endometrium tetap tipis, mencegah kerusakan, dan membuat prostaglandin masuk.
Baca Juga: Sudah Tahu? Warna Darah Menstruasi Berbeda-Beda Karena Hal Ini!
Sedangkan untuk meredakan nyeri sendi, kita disarankan untuk melakukan olahraga ringan seperti yoga dan pilates.
Jadi sebenarnya kita enggak perlu terlalu khawatir kalau mengalami nyeri sendi.
Tapi dalam beberapa kasus, nyeri sendi memang berhubungan dengan berbagai penyakit lain, seperti osteoartritis dan fibromyalgia.
Jika rasa sakit terus berlanjut, sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter.
(*)