Faktor Gaya Hidup
Banyak gaya hidup yang dapat memengaruhi durasi menstruasi, termasuk perubahan pada rutinitas harian dan tingkat stres.
Jika kita mengalami stres berat, kita mungkin mengalami menstruasi yang enggak teratur, lebih pendek, atau lebih ringan dari biasanya, bahkan ada yang enggak mengalami menstruasi sama sekali.
Penurunan berat badan yang signifikan juga dapat menyebabkan menstruasi enggak teratur.
Kemudian olahraga berlebihan pun dapat menyebabkan menstruasi yang enggak teratur atau bahkan enggak ada sama sekali, dikarenakan jumlah energi yang dibakar enggak seimbang dengan jumlah nutrisi yang memadai.
Akibatnya tubuh enggak akan memiliki cukup energi untuk menjaga semua sistem bekerja dan mulai mengalihkan energi dari beberapa fungsi seperti reproduksi karena hipotalamus, suatu bagian di otak memperlambat atau menghentikan pelepasan hormon yang mengontrol ovulasi.
Pendarahan Anovulatori
Pendarahan anovulatori terjadi meskipun ovarium enggak melepaskan sel telur sehingga menstruasi berlangsung singkat.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti kista ovarium, penyakit tiroid, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Jika lama kelamaan periode menstruasi semakin pendek dan ada juga gejala seperti hot flashes atau semburan panas di wajah, serta vagina kering, maka ini menandakan hal lain, kemungkinan tanda-tanda tersebut menunjukkan kegagalan ovarium prematur.
Kondisi ini terjadi saat ovarium berhenti bekerja secara normal sebelum usia 40 tahun sehingga enggak menghasilkan sel telur atau dikenal dengan istilah menopause dini.
Periode menstruasi yang lebih pendek enggak selalu berarti lebih ringan, sebab tergantung dari penyebabnya; misalnya, apabila periode singkat disebabkan oleh penyakit tiroid dan PCOS, maka berpotensi membuat menstruasi lebih berat.
Sedangkan jika penyebabnya menopause dini, maka pendarahan lebih singkat.
Baca Juga: 5 Olahraga Ini Cocok untuk Kita yang Sering Nyeri Saat Menstruasi