Awak Kapal Mustahil Selamatkan Diri dari KRI Nanggala 402, Ini Penjelasan Ilmiahnya!

By Tiara Harum Pramesti, Minggu, 25 April 2021 | 15:20 WIB
KRI Nanggala 402 hilang jejak (kompas.com)

CewekBanget.ID - Sejak dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021), kini Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan saat ini status kapal KRI Nanggala 402 dinyatakan subsunk. 

Subsunk atau dijuluki juga on eternal patrol, dapat diartikan bahwa kapal selam kini benar-benar sudah tenggelam dan enggak bisa kembali ke permukaan. 

Diperkirakan KRI Nanggala 402 kini berada di kedalaman 850 meter diukur dari permukaan air laut.

Baca Juga: UPDATE: Upaya Penyelamatan KRI Nanggala 402 yang Hilang Kontak

Pada kedalaman tersebut, sulit untuk dikatakan para awak kapal bisa menyelamatkan diri dan keluar dari kapal selam tersebut.

Dan meski bisa bertahan tetap berada di dalam kapal, kadar oksigen yang tersedia dilaporkan hanya cukup untuk bertahan hingga 72 jam saja. 

Terdapat dua opsi tersedia untuk kapal selam yang hilang kontak atau tenggelam, yakni penyelamatan diri atau menyelamatkan diri.

Menyelamatkan diri adalah proses awak kapal keluar dan naik ke permukaan dengan kemampuan sendiri tanpa bantuan eksternal.

Sedangkan penyelamatan diri dilakukan oleh pihak luar yang mengeluarkan awak kapal dari dalam kapal selam.

Namun mengutip Kompas.com, Sekretaris Submarine Institute of Australia Frank Owen mengungkapkan, umumnya sebagian besar sistem penyelamatan kapal selam hanya mampu capai kedalaman sekitar 600 meter.  

Baca Juga: 3 Kasus Pesawat & Kapal Hilang yang Ditemukan di Dasar Perairan Setelah Sekian Lama

Kenapa awak kapal enggak menyelamatkan diri?

Pintu darurat dari kapal selam enggak sefleksibel kendaraan darat maupun udara, girls. 

Seperti dilansir dari Kompas.com, pintu kapal selam jauh lebih rumit dari yang dibayangkan karena dirancang agar tidak bisa dimasuki air laut.

Memang ada kompartemen penyelamat di mana bagian tersebut enggak bisa dimasuki air, karena memiliki sistem isolasi walau bagian lain kapal selam telah bocor. 

Sehingga pada kompartemen itu awak kapal bisa berusaha menyelamatkan diri, tapi tergantung juga dengan kedalaman laut yang ada. 

Tekanan air laut yang luar biasa besar

KRI Nanggala hilang di kedalaman lebih dari 800 meter di bawah laut, maka tekanan yang terjadi di dalam sana, sulit ditolerir tubuh manusia. 

Jika pintu emergency dibuka pada kedalaman tersebut, air laut akan masuk dengan sangat cepat dalam hitungan detik memenuhi kapal selam. 

Dilansir dari Schmidt Ocean Institute via Kompas.com, tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. 

Baca Juga: Tenggelam 106 Tahun Lalu, Bangkai Kapal Titanic Dibuka Jadi Objek Wisata!

Jadi tekanan pada kedalaman 800meter akan senilai dengan 80atm. 

Padahal kekuatan tubuh manusia umumnya hanya bisa bertahan dengan tekanan sekitar 3 sampai 4 atm saja, atau kedalaman air maksimal 40 meter. 

Apa yang terjadi pada tubuh manusia?

Di kedalaman 800 meter dasar laut, tekanan yang terasa bisa diibaratkan seperti kepala kita diinjak oleh 100 ekor gajah di kepala. 

Bukan enggak mungkin, dalam hitungan detik gendang telinga kita bisa langsung pecah.

Paru-paru juga akan berhenti berfungsi dan pecah, jika dihantam tekanan sebesar itu.

Baca Juga: 100 Tahun Lebih Tenggelam, Kapal Titanic 'Bangkit' dan Akan Berlayar

Pembuluh darah, sistem dan organ tubuh akan ikut melebur hancur dalam waktu cepat. 

Sehingga penyelamatan diri pada kedalaman tersebut sangat sulit untuk dilakukan, meski dengan kemampuan dan perbekalan milliter yang baik. 

(*)