Diketahui sebelumnya korban Naba Faiz mendapatkan sate tersebut dari ayahnya yang merupakan seorang pengemudi ojek online.
Ayah Naba, Bandiman menerima order antar makanan dari seorang perempuan berinisial NA, yang menyuruhnya mengirim makanan jenis sate tersebut pada pelanggan bernama Tomi.
Namun NA berpesan pada Bandiman kalau paket tersebut bukan darinya, melainkan dari seorang bernama Pak Hamid yang tinggal di kawasan Pakualaman, DIY.
Setela diantakan, ternyata Tomi dan sang istri menolak paket tersebut lantaran dia enggak merasa memesan makanan dari siapa pun.
Akhirnya sate tersebut dibawa kembali ole Bandiman, dan dia hidangkan pada keluarganya yakni istri dan anaknya Naba.
Tak selang lama, kandungan sianida dalam sate itu merenggut nyawa Naba.
Identitas dan motif tersangka
Kasus kejahatan salah sasaran ini setelah diusut ternyata didapatlah pelaku NA, yang ternyata berasal dari Majalengka namun tinggal di Bantul.
Sedangkan sasaran utama NA sendiri alias Tomi adalah seorang penyidik senior di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta.
Seperti dikutip dari Tribunnews, penyidik yang dimaksud berpangkat Aiptu, dan sudah menangani sekitar ratusan tindak kriminal.
Usut punya usut, ternyata motif dari NA ingin menghabisi nyawa Tomi karena dia merasa sakit hati.