CewekBanget.ID - Tersangka pengirim sate beracun yang menewaskan korban Naba Faiz, anak berusia 10 tahun di Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, telah diamankan polisi.
Tersangka ternyata adalah seorang perempuan berusia 25 tahun, yang sengaja mengirimkan sate tersebut dengan bantuan jasa ojek online.
Motif dari perlakuan keji tersangka ini juga telah dikuak oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Buang Racun, Ini 6 Manfaat Ajaib Berbuka Puasa dengan Cincau Hitam
Bahaya Sianida
Mengutip dari Kompas.com, laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan DIY mengungkap ada kandungan potasium sianida dalam paket takjil itu.
Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), Lipur Riyantiningtyas, mengatakan potasium sianida merupakan jenis racun yang bisa dibeli secara bebas.
Baca Juga: Biji Apel dan 4 Makanan Ini Bisa Jadi Beracun Kalau Dikonsumsi!
Biasanya zat ini digunakan untuk membunuh tikus, hama, atau bahkan memancing ikan.
Jika masuk ke tubuh manusia dalam dosis ringan, bisa mengakibatkan rasa mual, sakit kepala, hingga sesak nafas.
Namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, potasium sianida bisa melemahkan denyut nadi dan menyebabkan kematian secara cepat.
Kejadian perkara
Diketahui sebelumnya korban Naba Faiz mendapatkan sate tersebut dari ayahnya yang merupakan seorang pengemudi ojek online.
Ayah Naba, Bandiman menerima order antar makanan dari seorang perempuan berinisial NA, yang menyuruhnya mengirim makanan jenis sate tersebut pada pelanggan bernama Tomi.
Namun NA berpesan pada Bandiman kalau paket tersebut bukan darinya, melainkan dari seorang bernama Pak Hamid yang tinggal di kawasan Pakualaman, DIY.
Setela diantakan, ternyata Tomi dan sang istri menolak paket tersebut lantaran dia enggak merasa memesan makanan dari siapa pun.
Akhirnya sate tersebut dibawa kembali ole Bandiman, dan dia hidangkan pada keluarganya yakni istri dan anaknya Naba.
Tak selang lama, kandungan sianida dalam sate itu merenggut nyawa Naba.
Identitas dan motif tersangka
Kasus kejahatan salah sasaran ini setelah diusut ternyata didapatlah pelaku NA, yang ternyata berasal dari Majalengka namun tinggal di Bantul.
Sedangkan sasaran utama NA sendiri alias Tomi adalah seorang penyidik senior di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta.
Seperti dikutip dari Tribunnews, penyidik yang dimaksud berpangkat Aiptu, dan sudah menangani sekitar ratusan tindak kriminal.
Usut punya usut, ternyata motif dari NA ingin menghabisi nyawa Tomi karena dia merasa sakit hati.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Keracunan Sianida
“Motifnya sakit hati karena target ini menikah dengan orang lain,” keterangan Kombes Pol Bukan Rudi saat jumpa pers di Mapolres Bantul seprti dilansir dari Limapagi.
NA kecewa karena sempat punya hubungan dengan Tomi, namun ternyata dia memilih menikah dengan orang lain.
Berniat membunuh mantan beserta istrinya, malah NA mengenai sasaran lain.
Diketahui NA mendapatkan potasium sianida tersebut dengan membelinya lewat toko online.
(*)