Cegah Pertumbuhan Bakteri di Gigi dengan Jaga Kebersihan Sikat Gigi!

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 3 Mei 2021 | 17:20 WIB
sikat gigi (taosdentalgroup.com)

Buang Sikat Gigi

Setiap produsen sikat gigi menetapkan durasi yang berbeda untuk setiap produk mereka, jadi enggak ada waktu ideal untuk mengganti sikat gigi.

 

Namun, pedoman ADA menganjurkan mengganti sikat gigi setiap tiga sampai empat bulan.

Segera ganti sikat gigi jika kita mendapati bulu-bulunya sudah rusak, serta buang sikat gigi jika kita sedang sakit atau terkena infeksi jamur atau virus di mulut.

Bakteri yang hidup di sikat gigi setelah kita menggunakannya dianggap anaerobik, artinya bakteri tersebut akan mati jika terkena oksigen; jadi, jika kita membiarkan sikat gigi mengering dengan sendirinya, itu akan menghilangkan sebagian besar bakteri.

Namun, setelah sembuh dari sakit, biasanya kita dianjurkan untuk mengganti sikat gigi dan memastikan bakteri yang tertinggal enggak menyebabkan infeksi ulang atau diteruskan ke anggota keluarga.

Baca Juga: Cari Tahu Penyebab Bau Mulut di Pagi Hari, Meski Sudah Sikat Gigi Sebelum Tidur!

Jangan Berbagi Sikat Gigi 

 

Ini hal yang harus banget kita ingat!

Hindari berbagi sikat gigi ya, apalagi dengan anak kecil.

Hindari pula menyimpan banyak sikat di tempat yang sama, seperti yang dilakukan oleh banyak keluarga.

Biarkan Terkena Udara Segar

Ingatlah untuk menyimpan sikat gigi di tempat terbuka, bukan di cangkir, laci, atau tas perjalanan yang kotor.

Penggunaan tutup sikat gigi juga enggak dianjurkan karena dapat menahan kuman pada sikat gigi.

Namun kalau kita ragu dengan efektivitas sikat gigi, enggak ada salahnya membeli yang baru, kok.

 

(*)