Hormon dan Reaksi Kimia
Gejala-gejala saat menstruasi tersebut rupanya disebabkan oleh hormon dan reaksi kimia, yang juga memungkinkan terjadinya ovulasi dan menstruasi.
Dilansir dari MedicineNet.com, tingkat estrogen atau hormon penting dalam mempersiapkan telur untuk ovulasi yang rendah di kala menstruasi memicu kemunculan beragam gejala tersebut.
Sedangkan progresteron atau hormon yang meningkat segera setelah ovulasi akan menurun secara perlahan sampai levelnya turun cukup untuk memicu menstruasi.
Baca Juga: Perhatikan Pemakaian Bra dan 4 Cara Atasi Nyeri Payudara Saat Siklus Menstruasi!
Kembung dan sembelit adalah efek sekunder dari perlambatan atau ketenangan pada kontraktilitas otot polos saluran pencernaan yang disebabkan oleh progresteron.
Kemudian, gejala diare dan suara gemuruh dari perut saat haid bisa jadi disebabkan oleh tingkat prostagladin, atau reaksi kimia yang dilepaskan setelah memicu menstruasi dan menyebabkan kontraksi rahim yang tinggi.
Meringankan Gejala Menstruasi
Untuk meringankan berbagai gejala tersebut, kita dapat mengubah pola makan dengan mengonsumsi banyak makanan berserat tinggi, biji-bijian, dan sayuran.
Batasi pula asupan garam tambahan, susu, gula, alkohol, makanan pedas, dan kafein.
Selain itu, kita pun bisa melakukan olahraga dan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi dan, jika perlu, berbicara dengan ahli.
(*)