Harus Tahu, 3 Penyakit Ini Ternyata Berasal dari Kasur yang Kotor!

By None, Minggu, 13 Juni 2021 | 21:35 WIB
Kasur yang Nyaman (nbcnews.com)

CewekBanget.ID - Menjaga kebersihan kasur itu penting untuk memastikan kualitas tidur dan kesehatan kita enggak terganggu.

Bukan hanya dengan mengebas atau mengganti seprei, kita juga harus rajin mencuci kasur agar enggak kotor.

Pasalnya, kasur yang jorok dan kotor menimbulkan risiko serius bagi kesehatan kita dan dapat menyebabkan 3 penyakit berikut ini.

Baca Juga: Nyata Terjadi, Ini Kisah di Balik Adegan Kasur Air di The Conjuring 3!

Alergi dan Iritasi

Penumpukan kotoran, debu, dan keringat di kasur jadi lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan kutu busuk.

Kutu mulai mencari makan ketika kita tidur.

Mereka bersembunyi di sela jahitan kasur, seprai, dan bantal guling kita.

Paparan kutu busuk pada manusia dapat mengakibatkan banyak efek berbahaya pada kesehatan, lho.

Jika kita merasa gatal dan mendapati bekas gigitan merah di tempat tidur, sudah pasti hal itu akibat adanya tungau dan kutu busuk.

 

 

Infeksi

Tubuh kita pasti pasti mengeluarkan keringat dan kulit mati ketika tidur.

Ini membuat kasur jadi lingkungan yang hangat dan lembap untuk tumbuhnya jamur dan koloni bakteri.

Melansir WebMD, Berbagai jenis jamur dan bakteri termasuk E. coli dan Staphylococcus aureus dapat menumpuk di kasur kita dan bisa menyebabkan infeksi seperti diare, sakit perut, muntah, dan demam.

Baca Juga: Ganti Kasur Lama Secepatnya Kalau Tak Mau Kena 5 Risiko Kesehatan Ini!

 

Asma dan Bronkitis

Kulit mati adalah hidangan bagi tungau yang lapar.

Keberadaan tungau dan kotorannya dapat memicu alergi pernapasan seperti asma.

Nah, risiko penyakit tersebut seharusnya jadi peringatan bagi kita  untuk selalu memastikan rutinitas membersihkan kasur dari kutu, tungau, dan segala noda yang menempel, ya.

Jangan tunggu kasur sampai tampak sangat kotor, menghitam, dan terasa gatal.

Paling enggak, bersihkan tempat tidur setiap 6 bulan sekali untuk mencegah kemunculan tamu tak diundang yang memicu penyakit.

 

(*)