Yang pertama, sakit kepala cluster yang biasa terjadi di area mata dan malam hari disebabkan masalah saraf.
Lalu ada migrain, sakit kepala hebat yang biasa dialami perempuan usia 20-30 tahun pada satu bagian kepala.
Terakhir, ada tension (tegang) yang dipicu oleh masalah seperti stres hingga kondisi kurang sehat, yang biasanya bisa diatasi dengan minum obat sakit kepala biasa.
Sementara sakit kepala sekunder disebabkan sakit pada organ lain di sekitar kepala, misalnya karena sinusitis, sakit gigi, infeksi mata, dan lainnya.
Pasien yang datang karena vertigo cenderung enggak memiliki gejala awal yang menentu, tapi biasanya merasakan ruangan seperti pusing berputar, merasa akan terjatuh saat berjalan, muntah, melihat ukuran orang menjadi berbeda-beda, hingga telinga berdenging.
Gejala yang paling utama adalah perasaan pusing dan berputar seperti saat mabuk kendaraan.
Gejala-gejala ini enggak menentu dan bisa dialami sekaligus atau hanya beberapa saja.
Jika sakit kepala yang dialami sangat hebat dan terjadi terus-menerus, konsultasikan dengan dokter dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hal ini penting untuk mencari tahu apakah sakit kepala yang dialami adalah sakit biasa atau berbahaya.
(Nabilla Tashandra/Kompas.com)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sakit Kepala dan Vertigo, Apa Bedanya?"
(*)