CewekBanget.ID - Trauma bisa muncul akibat peristiwa tertentu dan memicu kerugian fisik, emosional, spiritual, hingga psikologis.
Trauma tersebut juga kerap membuat seseorang merasa terancam, cemas, atau takut meski peristiwa yang dialaminya telah berlalu.
Enggak mudah, tapi sebetulnya kita bisa perlahan bangkit dari bayang-bayang peristiwa traumatis agar dapat merasa lebih baik, kok.
Baca Juga: Pemeran Han Geu Ru di Move to Heaven Ungkap Pesan Tersembunyi dalam Cerita
Contoh Peristiwa Traumatis
Ada sejumlah peristiwa traumatis yang dapat menimbulkan efek pada kondisi mental seseorang, misalnya kematian anggota keluarga, perceraian, dan sakit atau cedera fisik.
Selain itu, kondisi pasca-perang, bencana alam, dan terorisme juga dapat menimbulkan trauma yang berdampak panjang.
Kejadian yang menyakiti seseorang hingga mengguncang seperti kekerasan seksual juga sangat berpotensi menimbulkan trauma.
Cara Menanggapi Peristiwa Traumatis
Setiap orang menanggapi peristiwa traumatis dengan cara berbeda.
Meski tanda-tanda trauma enggak terlihat, hal tersebut bisa menyebabkan reaksi emosional yang serius.
Syok dan penyangkalan setelah kejadian merupakan reaksi yang wajar; biasanya, hal itu dilakukan untuk melindungi diri dari dampak emosional dari peristiwa tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Jasa Penghapus Trauma Seperti yang Ada di Seri Move to Heaven?
Peristiwa traumatis juga bisa menyebabkan seseorang merasa kosong dan hampa.
Biasanya orang yang mengalami kejadian traumatis cenderung mudah marah, mengalami perubahan suasana hati yang dramatis, kecemasan, depresi, dan melalui penyangkalan.
Beberapa tanda lainnya yaitu ingatan berulang tentang peristiwa tersebut, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan ketakukan yang intens.
PTSD
Orang yang mengalami peritiwa traumatis bisa saja mengalami PTSD atau gangguan stres pascatrauma.
PTSD adalah jenis gangguan kecemasan yang memengaruhi hormon stres dan mengubah respons tubuh terhadap stres, serta dapat menyebabkan respons fisik dan emosional yang intens terhadap pikiran atau ingatan apa pun tentang peristiwa traumatis.
Hal itu bisa terjadi dalam hitungan bulan hingga tahunan.
Pemulihan Trauma
Ada beberapa cara untuk membantu memulihkan stabilitas emosi setelah peristiwa traumatis.
Kita bisa membicarakan pengalaman tersebut dengan keluarga atau teman dekat atau berbagi kisah dalam buku harian.
Selain itu, coba beri diri waktu dan sadari bahwa kita enggak dapat mengontrol segalanya, atau mintalah dukungan dari orang-orang terdekat maupun kelompok pendukung atau penyintas.
Jaga pula asupan makanan bergizi seimbang, olahraga, istirahat yang cukup, serta hindari alkohol dan obat-obatan.
Pertahankan rutinitas harian dengan aktivitas terstruktur serta lakukan hobi atau minat lain, tetapi jangan berlebihan.
Baca Juga: Fakta Move to Heaven, Seri Terbaru Netflix Tentang Penghapus Trauma
Bantuan Profesional
Jika peristiwa traumatis tersebut mengganggu aktivitas harian, sebaiknya kosultasikan dengan profesional.
Kita juga perlu mencari bantuan profesional jika mengalami gejala seperti ledakan emosional, perilaku agresif, penarikan, kesulitan terus-menerus dalam tidur, obsesi berlanjut dengan peristiwa traumatis, hingga masalah serius di sekolah atau lingkungan.
Melewati proses pascatrauma memang enggak mudah, tapi bukan berarti hal itu bakal berlangsung selamanya kok, girls.
(Ariska Puspita Anggraini/Kompas.com)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Punya Dampak Besar, Bagaimana Mengatasi Efek Peristiwa Traumatis?"
(*)