CewekBanget.ID - Kita pasti makan saat lapar, atau seenggaknya saat bosan dan pengin merasakan makanan tertentu.
Makan pun biasanya membuat kita senang dan bahagia.
Tapi mungkin kita pernah menjadikan kebiasaan makan sebagai pelarian dari emosi yang kita alami, entah itu sedih, marah, kecewa, dan sebagainya.
Fyi, ternyata kebiasaan seperti ini justru enggak baik bagi kesehatan. Jangan jadi emotional eater, ya!
Baca Juga: Alasan Kenapa Enggak Dianjurkan untuk Langsung Minum Teh Setelah Makan
Makan Sebagai Pelampiasan Emosi
Istilah emotional eating atau makan karena dorongan emosional kerap digunakan untuk menjuluki orang yang makan ketika sedang stres, bosan, marah, atau berbagai emosi negatif lainnya.
Kita makan seakan-akan hal tersebut akan menyelesaikan masalah, apa lagi ketika kita makan makanan manis, tinggi lemak, atau minim nutrisi karena merasa suasana hati jadi lebih baik dan diri jadi lebih puas karenanya.
Padahal, kebiasaan emotional eating ini enggak baik untuk diteruskan, lho!
Bukan hanya berdampak pada berat badan, kebiasaan ini juga membuat kita rentan terserang berbagai penyakit, mulai dari hipertensi hingga depresi dan gangguan psikologis lainnya.
Baca Juga: Jangan Makan Siang Sambil Multitasking, Bisa Sebabkan Obesitas!
Mengendalikan Nafsu Makan
Lantas, bagaimana sebaiknya kita mengendalikan nafsu makan agar enggak makan secara emosional?
Kita bisa mulai dengan lebih sering mengonsumsi makanan bergizi, bahkan dalam bentuk snack atau makanan ringan sekalipun.
Contohnya, konsumsi lebih banyak makanan dengan protein yang dapat memuaskan rasa lapar dan membantu kita lebih waspada secara mental.
Selain itu, kalau kita merasa enggak bisa menghentikan kebiasaan makan dan malah akan melewatkan waktu makan yang seharusnya kalau dipaksakan, cobalah untuk makan hanya sedikit tapi sering.
Makan juga harus dilakukan dengan lambat dan santai agar kita dapat lebih menikmati makanan.
Selesaikan Masalah
Sekali lagi, makan dengan dorongan emosional sama sekali enggak menyelesaikan masalah.
Jadi kalau kita sedang stres atau tertekan, alih-alih makan sebagai bentuk pelampiasan, carilah cara untuk menenangkan diri.
Yang utama, kita harus berusaha menyelesaikan masalah pokok yang sedang kita hadapi.
Minimal carilah teman untuk bertukar cerita saat membutuhkan, ya.
(*)