Alat Ukur Saturasi Oksigen atau Oksimeter Online Jangan Jadi Patokan!

By Tiara Harum Pramesti, Sabtu, 3 Juli 2021 | 21:45 WIB
Oksimeter (kompas.com)

CewekBanget.ID - Di tengah pandemi yang belum terlihat ujungnya seperti sekarang, banyak masyarakat positif terpapar COVID-19 yang harus isolasi secara mandiri.

Dalam posisi pasien isolasi mandiri, hendaknya memahami hal-hal mendasar yang harus dicek perkembangan setiap harinya termasuk saturasi oksigen

Saturasi atau kadar oksigen dalam darah menjadi salah satu yang penting dipantau oleh pasien, untuk memastikan keadaan oksigen tubuh tak dalam kadar bahaya. 

Baca Juga: Jaga Diri dari Pandemi! Cuci Tangan Kita Sudah Benar Belum, Nih?

Sering kali kondisi pasien yang memburuk saat isoman terjadi bersamaan dengan menurunnya saturasi oksigen.

Sehingga pasien COVID-19 harus bisa pakai alat pengukur saturasi dan tahu seberapa kadar oksigen yang aman pada tubuh. 

Kadar oksigen di dalam darah bisa dicek menggunakan alat bernama oksimeter. 

Alat oksimeter umumnya dipakai dengan cara menjepitkannya pada ibu jari atau jari lain dan melihat hasil angka pada layar yang tersedia. 

Baca Juga: Habis Vaksin, Cetak Sertifikat Seukuran Dompet Biar Praktis!

Oksimeter bisa kita dapatkan di toko alat kesehatan atau beli secara online lewat e-commerce. 

Tapi ternyata sekarang ada lho, oksimeter dalam bentuk online alias menggunakan aplikasi unduhan. 

Aplikasi oksimeter bisa diunduh pada playstore untuk pengguna android atau appstore untuk iOS. 

Tapi bolehkah penggunaan oksimeter online ini? Dan apakah hasilnya akurat?

Biasanya aplikasi oksimeter yang bisa diunduh gratis ini akan berikan disclaimer pada deskripsinya. 

Mereka enggak akan mengklaim 100% hasil yang didapat akurat, dan meminta pengguna enggak menjadikan hasil dari aplikasi sebagai patokan apa lagi dalam situasi darurat. 

Direktur kantor kedokteran Universitas Alabama di Sekolah Kesehatan Birmingham, Walter Schrading, bersama koleganya, pernah menguji oksimeter online dan berikut hasilnya dikutip dari Kompas.com. 

- Kumpulan data atau dataset yang diujikan tidak menyertakan berbagai macam jenis kulit. 

Baca Juga: Jangan Sembunyi-Sembunyi, Ini Pentingnya Lapor Saat Positif COVID-19!

- Kedua, dataset yang diuji mencakup kisaran saturasi oksigen yang terbatas. Sebagian besar berada pada kisaran normal, yakni 95-100 persen.

Sementara oksimeter yang digunakan secara klinis harus mencakup saturasi oksigen 70 persen hingga 100 persen.

- Ketiga, tidak ada dataset independen yang menguji akurasi aplikasi

Sehingga untuk kepentingan kesehatan terutama pemulihan COVID-19 harusnya memakai alat oksimeter yang asli bukan dari aplikasi ya girls!

(*)