#SheSaidThings Pendapat Remaja Soal Sekolah Tatap Muka Ditunda Lagi (Part 2)

By Tiara Harum Pramesti, Selasa, 6 Juli 2021 | 21:40 WIB
Drama 'Doom at Your Service' (foto : tvN via Hancinema)

CewekBanget.ID - Pandemi di Indonesia belum berakhir, bahkan lonjakan kasus terus terjadi hingga timbulkan dampak untuk banyak pihak. 

Dampak yang dirasakan tentu besar bagi para pelajar Indonesia yang terpaksa harus tertunda lagi pembelajaran tatap muka dan kembali belajar secara daring. 

Melanjutkan survei yang CewekBanget.ID lakukan terhadap pendapat para remaja soal penundaan sekolah tatap muka, berikut pemikiran mereka. 

Btw, untuk artikel part pertamanya kamu bisa baca di sini yaa:

Baca Juga: Pendapat Remaja Soal Sekolah Tatap Muka Ditunda Lagi (Part 1)

Susah fokus, banyak kendala di rumah

"Kalo untuk aku pribadi enggak terlalu ada dampak yang signifikan karna aku memang home school, tapi yang aku tau dari temen temen ku yang sekolah formal memang agak sulit untuk sekolah/kuliah dari rumah.

Karena kita jadi kurang fokus mendengarkan pelajaran dan di rumah, kadang ada kendala seperti disuruh Mama untuk ke warung atau jaga adik, jadi agak sulit untuk mengerjakan tugas terlebih untuk tugas buat video, dan lain-lain.

Tapi aku pribadi setuju dengan sekolah/kuliah tatap muka yang harus di tunda lagi mengingat COVID-19 yang makin hari makin melonjak di Indonesia." (Jesicha Aprilya, 18 tahun, Jakarta).

Penurunan kualitas pendidikan

"Menurut aku, mengenai sekolah/kuliah tatap muka yang harus ditunda merupakan ide yang bagus untuk keadaan saat ini, karena itu demi keselamatan dan kesehatan khalayak umum.

Tetapi jika tatap muka diundur terlalu lama bisa menyebabkan penurunan kualitas pendidikan." (Meigi Safira, 18 tahun, mahasiswi Pendidikan Agama Islam, IAIN Salatiga).

Baca Juga: Beda dari Sekolah Biasa, Ini Aturan yang Perlu Kita Lakukan Saat Sekolah Tatap Muka!

Susah bekegiatan sosial

"Kecewa karena aku anak Ilkom yang memang lebih banyak praktik, belum lagi tugas kelompok yang lebih ringan kalau ketemu langsung.

Ada juga kegiatan himpunan, UKM, magang, volunteer yg lebih terasa action-nya kalau tatap muka.

Tapi positifnya aku masih tetep bisa lakuin kegiatan aku untuk ngerjain tugas kelompok via online, kegiatan-kegiatan yang WFH, bahkan double or triple meeting.

Emang enggak senyaman offline, tapi bersyukur masih bisa jalanin semua kegiatan itu dengan keadaan yang sehat." (Raisha Thahira Isha Putri, 18 Tahun, Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran).

Harus taat atau terima akibat

"Mau enggak mau ya emang harus disetujui keputusan seperti itu.

Kalau misalnya menolak pernyataan tersebut, berarti pihak yang menolak ini harus siap bertanggungjawab dengan terjaganya proses kegiatan sekolah, seperti kebersihan dan kesehatan warga/lingkungan sekolah.

Dan jika ada warga yang sakit, harus siap sedia untuk mengantarnya ke tempat pengobatan." (Varen, 20 tahun, Akuntansi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

Harus dijalani secara maksimal 

"Penundaan sekolah tatap muka ini bukan pertama kalinya meski diwarnai pro dan kontra dari masyarakat khususnya orang tua dan siswa.

Namun ini sudah menjadi keputusan pemerintah dalam rangka mengantisipasi kasus COVID yang terus melambung.

Oleh karena itu saya maupun seluruh siswa ataupun mahasiswa meskipun melaksanakan kuliah atau sekolah secara daring harus tetap maksimal dan tetap dijalankan seperti sekolah offline." (Yuan Marcella, 19 tahun, mahasiswi Manajemen Pemasaran, Universitas Negeri Yogyakarta).

Baca Juga: Banyak Waktu Luang Saat PPKM? Pilates Aja Yuk, Bermanfaat Banget!

Dari jawaban teman-teman pelajar dan mahasiswi di atas sangat beragam ya, girls?

Mulai dari keluhan sampai sikap bijak untuk mensyukuri keadaan sekarang ini.

Meski harus jalani pembelajaran online lagi harus tetap semangat dong!

Dengan menjalani secara iklas, tentu akan bisa terlewati dengan lebih mudah situasi pandemi ini, semangat menuntut ilmu!

(*)