Siapa sih yang enggak kenal dengan karakter lucu menggemaskan Winnie The Pooh?
Beruang madu satu ini dan teman-temannya dari hutan bernama Hundred Acre Wood, menemani kita sedari kecil ya, girls.
Tapi ternyata banyak yang mempercayai kalau kartun Winnie The Pooh punya konspirasi lain di luar cerita.
Para karakter Winnie The Pooh secara enggak langsung merepresentasikan berbagai macam kondisi mental disorder.
Baca Juga: Resep Camilan Dorayaki, Kue Tradisional Jepang Kesukaan Doraemon
Pooh menggambarkan kondisi impulsif, atau bisa dibilang ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan OCD.
Karena usaha kerasnya untuk bisa mendapatkan madu, bagaimana pun caranya tanpa memikirkan risiko lain.
OCD (Obsessive Compulsive Disorder) ditunjukkan saat Pooh selalu obsesif pada madu lebih dari apa pun dan kebiasaan menghitung yang tak terkendali.
Karakter lain dari Winnie The Pooh juga menggambarkan gangguan mental lainnya, seperti Piglet dengan sifat kecemasan berlebihan (Anxiety).
Tiger dengan mental bipolar, Roo dengan Autisme-nya, Eeyore yang depresi, Rabbit dengan OCD, Owl sebagai karakter disleksia.
Sekarang bisa relate dengan sifat masing-masing karakternya, girls?
Kalau kartun Nickelodeon yang satu ini menceritakan seorang anak bernama Timmy Turner yang punya dua ikan ajaib dan bisa berubah jadi peri dan mengabulkan permohonan.