Istilah deepfake digunakan untuk penerapan teknologi yang memetakan wajah seseorang ke cuplikan orang lain, seperti dilansir Kompas.com dari The Guardian.
Kalau kita pernah melihat sejumlah aplikasi yang mampu membuat fitur dan ekspresi kita jadi animasi yang begitu mulus seperti nyata, bahkan foto statis yang bisa dibuat seolah-olah bergerak, itulah yang disebut dengan deepfake.
Deepfake merupakan salah satu teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) yang menggunakan program deep learning untuk mempelajari klip video demi memahami sosok manusia dari berbagai sudut dan kondisi lingkungan.
Fyi, pembuatan deepfake hanya membutuhkan kumpulan video atau gambar target dan video untuk dijadikan dasar deepfake.
Deepfake juga menggunakan AI tambahan, yaitu Generative Adversarial Networks (GAN) untuk mendeteksi dan memperbaiki kekurangan pada deepfake, sehingga detektor deepfake bakal semakin sulit mendeteksi keaslian konten.
Pro dan Kontra
Sebetulnya penggunaan deepfake bisa berguna secara positif, lho.
Dengan adanya teknologi deepfake, sosok nyata yang berhalangan hadir di suatu tempat, misalnya saat syuting film, bisa digantikan oleh kecerdasan buatan yang persis dengan dirinya.
Saat ini juga ada banyak banget aplikasi hiburan yang dapat memanipulasi foto atau video kita untuk konten lucu-lucuan, seperti MyHeritage, FaceApp, dan sebagainya.
Di sisi lain, deepfake juga sering banget disalahgunakan untuk membuat konten pornografi sintesis dan memanipulasi foto orang lain untuk konten seksual tanpa izin.
Salah satu kasus yang terkenal terjadi pada tahun 2017, ketika pengguna Reddit bernama 'deepfakes' membuat forum porno untuk berinteraksi dan memperluas peredaran video porno palsu yang digunakan untuk revenge porn, hingga merusak reputasi sejumlah tokoh publik.
Baca Juga: Penonton YouTube Kini Bisa Kasih Uang Tip Buat Konten Kreator