Dirinya kemudian memberi contoh jika beberapa produk lipstik saat ini menunjukan standar kecantikan seorang perempuan dengan bibir tebal.
Hal ini dapat mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan model bibir yang tebal dan tak jarang mereka berusaha mengubah bentuk bibir yang sudah dimiliki.
Perbedaan standar kecantikan di setiap negara ternyata juga sangat berpengaruh lho, girls.
Setiap negara menunjukan standar kecantikan perempuan yang bisa jadi bertentangan dengan negara lainnya.
Di wilayah tertentu seseorang yang bertubuh plus size dianggap sudah memenuhi standar kecantikan mereka, sedangkan hal ini bertentangan dengan standar kecantikan perempuan Asia.
Baca Juga: 6 Idol Kpop Cowok Terkenal yang Jauh dari Standar Kecantikan Korea!
Tak hanya itu, Ajeng juga menjelaskan bahwa warna kulit juga mempengaruhi standar kecantikan seorang perempuan.
"Demikian juga dengan warna kulit. Ada yang mengganggap hitam legam sebagai eksotik. Sedangkan lainnya, memuja warna kulit putih," tambahnya.
Pada akhirnya standar kecantikan hanyalah mitos yang beredar di masyarakat.
Melihat dari kondisi semacam ini, Ajeng berpendapat bahwa standar kecantikan seorang perempuan tergantung pada masing-masing individu.
Sebab, kecantikan seorang perempuan tidak memiliki tolak ukur dan standar tertentu karena tidak ternilai harganya.
"Sebenarnya standar kecantikan itu merupakan kenyamanan pada masing masing pemiliknya," kata Ajeng.