Semua Orang Meninggalkan Kita
Mungkin kita pernah mengalami momen ketika orang yang kita sayangi meninggalkan kita, atau kita kurang mendapat perhatian saat masih kecil.
Ini membuat kita memiliki mindset kalau enggak ada orang yang bakal terus bertahan bersama kita dan suatu saat nanti mereka pasti akan pergi juga.
Akhirnya, kita membangun benteng yang menutup diri kita dari orang lain dan sulit percaya pada orang lain agar kita enggak terlalu sedih saat mereka meninggalkan kita.
Untuk mengatasi hal ini, kita harus mulai dari kesadaran diri dan introspeksi terhadap hubungan yang sedang kita jalani, entah pertemanan, keluarga, atau pacaran.
Yuk, pelan-pelan kita mengubah persepsi dan enggak insecure lagi akibat kemungkinan bahwa kita akan ditinggalkan orang yang kita sayangi suatu saat nanti.
Kalau memang jodohnya dan mereka siap menerima kita apa adanya, pasti mereka akan tetap bersama kita, kok. Jadi tenang saja, ya.
Kita Harus Berjuang untuk Mendapatkan Hal yang Diinginkan
Kesulitan di masa lalu atau berbagai faktor lainnya bisa jadi menyebabkan kita berpikir kalau segala hal yang kita inginkan harus didapatkan melalui perjuangan yang sulit, bahkan hingga membuat kita menderita sendiri.
Mungkin juga kita akrab dengan istilah 'no pain, no gain' dan 'hidup enggak pernah adil' yang membuat kita merasa harus selalu memaksakan diri demi mencapai suatu tujuan.
Meski terdengar memotivasi, pernyataan seperti itu bisa jadi toxic kalau kita terlalu menganggapnya serius.
Kita jadi enggak berani bermimpi terlalu besar atau mengikuti passion karena merasa bahwa kita harus bekerja keras untuk mewujudkan kehidupan yang ideal, serta membuat kita merasa bersalah kalau kita enggak produktif meski cuma sebentar.
Ingat, pandangan orang lain terhadap hidup kita bukan sesuatu yang mesti menjadi patokan kita dalam menjalani hidup, ya.
Kalau memang impian kita bisa dicapai tanpa harus bersusah payah, berarti memang rezeki kita ada di sana.
Baca Juga: Pentingnya Self-Talk: Stop Bilang 4 Hal Ini ke Diri Sendiri!