Lalu, ambiguitas Gramatikal adalah proses pembentukan suatu ketatabahasaan, baik pembentukan kata, frasa, maupun kalimat.
Kata-kata atau frasa yang memiliki keambiguan jenis ini akan hilang jika dimasukkan ke dalam konteks kalimat.
Sebagai contoh, dalam dua kata 'angkat tangan', kita memiliki ambiguitas yang enggak menentu; apakah artinya angkat tangan yang membuat kita harus mengangkat tangan atau angkat tangan yang berarti menyerah?
Namun kata 'angkat tangan' akan menjadi jelas bila dimasukkan ke dalam sebuah kalimat.
Contohnya kalimat, "Masalah ini cukup berat, Rani memutuskan untuk angkat tangan."
Baca Juga: Ada Sejarahnya, #Girls4theFuture Kepoin 4 Fakta Bahasa Indonesia Ini!
Dari kalimat ini, kata 'angkat tangan' dalam kategori ambiguitas Grammatikal sudah hilang.
Yang terakhir adalah ambiguitas Leksikal, yang terjadi karena faktor kata itu sendiri.
Pada dasarnya setiap kata memiliki makna lebih dari satu, tergantung dari kalimat yang menyertainya.
Baca Juga: Lirik Lagu Queendom Red Velvet Buat Kita yang #Girls4TheFuture!
Misalnya kata 'lari', yang memiliki dua makna kata berbeda antara lari mengejar sesuatu atau lari menjauhi sesuatu.
Contoh kalimatnya adalah, "Aku berlari mengejar bus," dan, "Aku berlari mengindari masalah ini."
Gimana, #Girls4TheFuture? Sekarang kita sudah enggak akan terjebak lagi nih, sama kata yang ambigu.
(*)