Dalam hubungan, wajar banget kalau manusia membutuhkan keterikatan (attachment) untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Red Flag! Jangan Lanjut Hubungan Pacaran Kalau Mengalami 5 Hal Ini!
Contohnya aja sejak lahir kita sudah terikat dengan orang lain, yaitu ibu dan ayah kita. Makanyasaat berada dalam toxic relationship, keterikatan yang enggak sehat terbentuk dan membuat korbannya sulit lepas dari pelaku.
Hal ini jadi lebih parah kalau korban memiliki ketergantugan (depend) pada pelaku; baik secara finansial, emosional, hingga bergantung atas semua kebutuhannya dari pelaku.
Perlakuan si pelaku toxic relationship
Memang enggak mudah melepaskan seseorang yang memegang kendali atas hidup kita, apalagi kalau kita belum siap hidup mandiri, ya.
Namun kalau enggak segera dilepas, siklus toxic relationship ini akan terus berulang dan makin menyakitkan secara emosional.
Fasenya dimulai dari pelaku abuse korban, kemudian meminta maaf atas tindakannya dan berjanji enggak akan mengulanginya.
Lalu korban memberikan forgiveness yang nantinya akan diubah pelaku sebagai pancingan (trigger) kembali, sehingga pertengkaran tak dapat dihindari dan kembali ke fase pertama lagi.
Hal ini akan berulang terus-menerus, itu sebabnya dikatakan sebagai toxic relationship.
Baca Juga: Terjebak dalam Toxic Relationsip, Cinta Laura Pengin Cewek Sadar!
Abuse sendiri adalah tindakan menyiksa korban baik secara verbal maupun non-verbal.