Tidak ada support system yang memahami
Saat mengalami luka fisik, orang-orang di sekitar tentu saja akan memberikan simpatinya untuk menolong dan memberikan dukungan.
Namun, sayangnya hal tersebut tidak terjadi saat seseorang mengalami kekerasan verbal.
Mengingat bentuk kekerasan yang dialami enggak memberikan luka secara fisik, membuat orang terdekat seperti teman dan keluarga tidak mengetahui atau tidak menyadarinya.
Baca Juga: Apa Itu Rape Culture? Kenali Bentuknya, Jangan Sampai Berlanjut!
Bahkan penelitian menunjukkan kebanyakan orang dapat bersimpati pada rasa sakit fisik orang lain, namun tidak pada penderitaan emosionalnya.
Korban dapat berubah menjadi pelaku kekerasan di masa depan
Dampak terburuk dari kekerasan verbal ini adalah saat korban kekerasan berubah menjadi pelaku di masa depan.
Melakukan tindakan mengejek dan abusif pada orang lain menjadi korban untuk melampiaskan apa yang sudah dia alami di masa lalu.
Artikel Ini Sudah Tayang di Parapuan.co dengan Judul, "Kekerasan pada Perempuan Secara Verbal Lebih Berbahaya Dibanding Fisik, Mengapa?"
(*)