Alasan Tanggal 2 Oktober Sebagai Peringatan Hari Batik Nasional

By Tiara Harum Pramesti, Sabtu, 2 Oktober 2021 | 17:25 WIB
Ilustrasi proses membatik (kompas.com)

CewekBanget.ID - Tiap tanggal 2 Oktober, kita memperingati Hari Batik Nasional. 

Masyarakat Indonesia berhak berbangga karena batik sudah diakui sebagai warisan budaya dunia.

Tapi kenapa peringatan Hari Batik Nasional harus bertepatan pada 2 Oktober?

Berikut alasannya!

Ditetapkannya tanggal 2 Oktober

Peringatan Hari Batik Nasional pertama kali dihelat pada tahun 2009 silam. 

Saat itu adalah masa kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebelumnya pemerintah mengajukan batik sebagai warisan budaya milik bangsa Indonesia pada UNESCO, Januari 2009. 

Akhirnya UNESCO menerima pengajuan itu dan menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009, diumumkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Jadilah kini 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional tiap tahunnya. 

Baca Juga: Anggun dan Ayu Banget, Intip Penampilan Maudy Ayunda Pakai Kebaya Saat Wisuda S2 di Stanford University!

Sejarah pengajuan ke UNESCO

Tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No.33 Th. 2009 tentang penetapan Hari Batik Nasional dan Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ tentang Pemakaian Baju Batik, akhirnya diputuskan kalau peringatan Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober. 

Mengutip dari Kompas.com, batik diakui bukan cuma sebagai budaya, tapi juga bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. 

Bahkan pada perjalanannya, batik melekat sejak prosesi kelahiran hingga kematian sebagian besar masyarakat Indonesia. 

Baca Juga: Rayakan Idul Fitri, Adik Ayana Moon Pakai Batik Buatan Ridwan Kamil!

Sebagai warisan dunia

UNESCO juga melihat ada beberapa kriteria yang dianggap cocok untuk menjadikan batik sebagai warisan dunia. 

Di antaranya yang paling utama adalah ilmu atau teknik membatik. 

Dari pemilihan alat canting, membuat desain, cara penerapan motif dan warna di kain, yang selalu turun-temurun diajarkan. 

Serta menyoroti pengetahuan para leluhur Indonesia, yang dengan kreatifnya bisa menemukan teknik batik diwujudkan jadi karya yang tak ternilai. 

Pengetahuan itu yang kemudian menjadikan batik Warisan Budaya Bukan Benda.

 

(*)