CewekBanget.ID - Pandemi dan berbagai hal yang terjadi dalam hidup ini membuat kita dan orang lain di sekitar kita mengalami berbagai kesulitan dan krisis.
Mungkin kita juga pernah atau sedang menghadapi teman, keluarga, atau orang lain yang berada dalam krisis dan membutuhkan dukungan.
Supaya enggak salah ngomong, hindari mengucapkan 2 hal ini kepada orang yang sedang kesulitan dan berusahalah sebisa kita untuk mendukung mereka, ya!
Baca Juga: Lakukan Ini Kalau Enggak Kuat Menghadapi Kabar Duka di Medsos!
Bertanya, "Kenapa?"
Orang yang sedang mengalami krisis dan menghadapi kesulitan kadang hanya butuh untuk meluapkan perasaan mereka, tanpa langsung mendengarkan nasihat atau penghakiman dari pihak lain.
Jadi jangan sampai kita langsung melontarkan pertanyaan, "Kenapa?" yang terkesan menghakimi pemikiran atau perasaan mereka, ya.
Alih-alih, kita bisa bertanya dengan nada yang lebih bersimpati, seperti dengan menanyakan 'bagaimana' dan 'apa', atau 'siapa' dan 'kapan'.
Kita juga bisa memberikan pertanyaan terbuka yang enggak hanya membutuhkan jawaban 'ya' atau 'tidak', sehingga orang yang mengalami krisis tersebut dapat merasa terbantu untuk menumpahkan perasaan terdalam mereka.
Pastikan kita menjadi pendengar yang baik dan fokus pada jawaban yang mereka berikan, jadi jangan malah terlalu sibuk memikirkan cara untuk merespon jawaban tersebut.
Kadang yang mereka butuhkan bukan respon lisan dari kita kok, melainkan empati atas hal yang menimpa mereka.
Memberitahu Bagaimana Seharusnya Perasaan Mereka
Nah, yang satu ini juga jangan sampai kita lakukan, ya!
Orang yang bercerita kepada kita mungkin merasa marah, sedih, kecewa, dan sebagainya.
Meski kita barangkali merasa ada cara yang lebih baik bagi orang itu untuk menghadapi situasi, jangan pernah mengatakan dan menyuruh mereka untuk merasakan hal selain yang sedang mereka rasakan saat ini.
Baca Juga: Orang Terdekat Sedang Berduka, Gimana Cara Terbaik Membantunya?
Misalnya, ketika musibah menimpa dan mereka merasa begitu lemah, jangan memberitahu mereka bahwa mereka seharusnya lebih kuat menghadapi situasi tersebut.
Ingat kalau perasaan apapun yang dialami orang tersebut adalah valid, supaya mereka juga sadar kalau apa yang mereka rasakan adalah sesuatu yang wajar di tengah situasi krisis tersebut.
(*)