3 Fakta Kegiatan Susur Sungai MTs Harapan Baru, Tewaskan 11 Korban!

By Tiara Harum Pramesti, Sabtu, 16 Oktober 2021 | 20:15 WIB
Tragedi Susur Sungai di Ciamis (kompas.com)

CewekBanget.ID - Tragedi memilukan kembali terjadi lewat kegiatan susur sungai yang menelan korban jiwa. 

Kegiatan susur sungai berujung maut itu diadakan oleh MTs Harapan Baru Cijantung, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Sebanyak 11 siswa tewas terseret arus sungai saat kegiatan berlangsung!

Baca Juga: 5 Fakta Ungkap Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman yang Tewaskan 10 Siswa! Pembina Jadi Tersangka

Kegiatan susur sungai siswa MTs Harapan Baru itu berlangsung Jumat, 15 Oktober 2021.

Korban meninggal terdiri dari 8 siswa dan 3 siswi.

Mirisnya, kegiatan susur sungai yang memakan korban ini bukan kali pertama terjadi. 

Sebelumnya juga terjadi kasus serupa kegiatan pramuka susur sungai SMP Negeri 1 Turi menelan korban meninggal dunia sebanyak 10 siswa, pada 21 Februari 2020 silam. 

Kejadian kecelakaan 

Melansir dari Tribunnews, Pengurus Pondok Pesantren Cijantung, Dandeu Rifai mengatakan, kegiatan susur sungai itu dimulai sejak pukul 2 siang waktu setempat. 

Sebanyak 100 siswa MTs Harapan Baru kelas VII diberangkatkan. 

Guru-guru yang mendampingi sudah melakukan survei sungai dan didapati kalau arusnya cukup tenang. 

Tapi ternyata pukul 3 sore, sebuah laporan mengabarkan salah satu rombongan terseret arus sungai. 

Baca Juga: Enggak Punya Izin Kegiatan, 5 Fakta Insiden Siswa SMP N 1 Turi Terseret Arus saat Susur Sungai

Kerahkan bantuan

Tim SAR dan warga langsung turut dikerahkan mencari para korban, yang ternyata total 21 orang jumlahnya. 

Beruntung 8 orang selamat, dua lainnya luka berat dan dilarikan ke IGD. 

Sedangkan 11 korban lainnya satu per satu ditemukan meninggal dunia. 

Korban terakhir perempuan ditemukan pada Jumat malam pukul 20.20, dengan kondisi sudah tak tertolong. 

 

Korban tersangkut batu

Ismael seorang warga yang turut bantu mencari korban, menyampaikan kesaksiannya ketika berhasil angkat korban ke daratan. 

Katanya dua korban yang dia temukan itu tersangkut batuan sungai, sehingga tertahan dari arus. 

Ismael juga menanggapi soal air yang tenang, menurutnya air memang tenang karena lama enggak turun hujan. 

Tapi arus di dalamnya masih kencang dan sungai terbilang dalam untuk ukuran tubuh anak SMP. 

"Mungkin diperkirakan airnya dangkal, karena sekitar Leuwei banyak hamparan baru.

Apalagi hari ini arus tidak deras dan malah terlihat tenang karena sudah beberapa hari tidak hujan," katanya. 

Baca Juga: Pasca Tenggelam, 11 Penumpang KMP Yunicee yang Hilang Masih Dicari

(*)