CewekBanget.ID - Perempuan jadi korban kekerasan tentunya adalah salah satu permasalahan yang enggak bisa kita abaikan begitu saja.
Ketika perempuan jadi korban kekerasan pun pelakunya bisa berasal dari seiapa saja, seperti anggota keluarga, pacar, hingga bullying.
Kita kalau melihat ada perempuan jadi korban kekerasan, sebagai sesama perempuan juga kita enggak boleh diam saja.
Baca Juga: Cewek Alami Kekerasan Seksual di Kantor, Simpan Barang Bukti Tapi Jangan Disebar!
Pasti ada perasaan takut, tapi kita harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan perempuan korban kekerasan yang kita saksikan.
Dilansir dari UN Women via Parapuan.co, ini 5 hal yang bisa kita lakukan, girls.
Dengarkan para penyintas
Ketika penyintas kekerasan pada perempuan menceritakan pengalamannya, itu berarti dia telah mengambil langkah pertama untuk memutus siklus pelecehan.
Selanjutnya, jika kita dipercaya untuk mendengarnya, berikanlah dia ruang aman yang dibutuhkan untuk berbicara dan didengar.
Biasanya, penyintas merasa sendiri dan kerap kali menarik diri dari lingkungan.
Sehingga, kitaa dapat menghargai usahanya untuk menceritakan pengalamannya dengan mendengarkannya.
Sebab, hal ini merupakan langkah pertama yang bisa dia lakukan untuk menceritakan bentuk pelecehan yang dia alami.
Ajari generasi berikutnya dan belajar dari mereka
Cara membantu penyintas kekerasan pada perempuan yang berikutnya adalah dengan mengajari generasi berikutnya.
Contoh yang dapat diberikan kepada generasi berikutnya mengenai tindak kekerasan adalah membentuk cara berpikirnya.
Terlebih lagi, informasi mengenai gender sebaiknya diajarkan pada anak sejak dini.
Ajarkan adik-adik kita untuk menghargai perempuan dan peran gender sejak dini.
Kemudian, ajarkan kepada mereka mengenai otonomi tubuh yang harus dijaga dari lawan jenis.
Selanjutnya, beri pengetahuan juga mengenai hak-hak perempuan.
Baca Juga: Kekerasan Verbal Pada Perempuan Nyatanya Lebih Bahaya Dibanding Fisik!
Layanan bantuan untuk penyintas
Pelayanan bagi para penyintas merupakan layanan bantuan yang esensial.
Baik berupa konseling, hotline, rumah aman, atau instansi.
Hal ini merupakan bentuk dukungan bagi penyintas kekerasan berbasis gender yang harus tersedia.
Terutama selama pandemi virus corona saat ini.
Saat ini, KemenPPPA memiliki layanan SAPA 129 untuk para penyintas yang mengalami bentuk pelecehan atau kekerasan berbasis gender.
Pelajari tanda-tanda pelecehan
Ada banyak bentuk pelecehan atau kekerasan yang dapat dialami oleh perempuan dan anak perempuan.
Semuanya dapat memiliki efek fisik dan emosional yang serius bagi penyintas.
Jika kita khawatir tentang seorang teman yang mungkin mengalami kekerasan atau merasa enggak aman di sekitar seseorang, perhatikan tanda-tanda ini.
Kemudian, pelajari tentang cara untuk membantu mereka menemukan keamanan dan dukungan.
Sementara itu, jika kita merasa seseorang melecehkan kita, sebisa mungkin cari bantuan kepada lembaga yang kita percaya.
Baca Juga: Penuh Adegan Kekerasan, Squid Game Jadi Drama Rating 19+ Terbanyak di Netflix Korea
Saling meminta pertanggungjawaban
Kekerasan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk pelecehan seksual di tempat kerja dan di ruang publik.
Jika kita melihat kekerasan secara langsung, ambil tindakan sesuai kemampuan kita.
Sebab, kekerasan atau pelecehan berbentuk komentar seksual, atau lelucon seksis merupakan hal yang enggak pantas diterima oleh penyintas.
Ciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua orang dengan menantang mereka untuk merefleksikan perilaku mereka sendiri.
Berbicaralah ketika seseorang melewati batas, atau dengan meminta bantuan orang lain jika kita merasa enggak aman.
Seperti biasa, dengarkan para penyintas kekerasan pada perempuan dan pastikan mereka mendapat dukungan yang mereka butuhkan.
Artikel Ini Sudah Tayang di Parapuan.co dengan Judul, "Saat Mengetahui Kekerasan pada Perempuan, Lakukan 5 Hal Berikut."
(*)